Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Partai Golkar, Megawati Prihatin dan Khawatir

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa prihatin terhadap kabar mundur Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

oleh Devira PrastiwiDelvira Hutabarat diperbarui 11 Agu 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2024, 17:25 WIB
Megawati Buka Rakor Politik dan Keamanan PDIP
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengikuti Rapat Koordinasi Bidang Politik & Keamanan Tingkat Nasional di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis (3/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa prihatin terhadap kabar mundur Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Respons Megawati Soekarnoputri terkait hal itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto ketika menjawab pertanyaan wartawan, usai konferensi pers Soekarno Run 2024, di Jakarta, Minggu (11/8/2024).

Hasto mengatakan situasi politik terkini memberikan pembelajaran berharga bahwa kita harus betul-betul kokoh dan bisa bersatu secara kolektif.

"Dan kekuatan kolektif itu akan membuat kuat dalam menghadapi tekanan apapun. Di dalam kekuatan kolektif itu akan mampu menghadapi intervensi apapun, bahkan dengan menggunakan hukum sekali pun," ujar Hasto, Minggu (11/8/2024).

"Maka Ibu Mega menyatakan prihatin, dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas," sambung dia.

Hasto sendiri mengaku terkejut mendengar kabar mundurnya Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar. Ia mengaku langsung dipanggil untuk melapor ke Megawati Soekarnoputri.

Dia juga mengaku punya banyak pengalaman bersentuhan secara politik dengan Airlangga. Politikus asal Yogyakarta ini memuji sosok Airlangga sebagai komunikator yang baik.

"Dan membangun kerja sama politik yang baik di dalam, tapi kadang kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKP, Perindo, dan Hanura dan juga Partai Amanat Nasional," ucap Hasto.

"Sehingga ini sangat mengejutkan. Karena ini (masih masanya) dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dari kami (ini merupakan) suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai," sambung dia.

 

Mengaku Akan Berhati-hati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pidato di hadapan peserta rapat koordinasi PDIP Majalengka, Sabtu (27/4/2024).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pidato di hadapan peserta rapat koordinasi PDIP Majalengka, Sabtu (27/4/2024). (Dok. Istimewa)

Oleh karena itu, menyikapi dinamika politik nasional seperti ini, Hasto mengaku pihaknya akan berhati-hati.

"Dan kemudian tentu saja ini tantangan bagi kita sebagai bangsa, termasuk bagi partai politik. Untuk betul-betul menunjukkan kedaulatan sebagai partai yang mengemban amanah dari rakyat, dan partai itu selalu memiliki mekanisme terkait dengan kepemimpinan," terang Hasto.

Dia pun sedikit mengulas bagaimana PDIP memiliki pengalaman pada masa Orde Baru, dimana berbagai intervensi kekuasaan terjadi. Dan intervensi itu tujuannya adalah untuk mengerdilkan demokrasi, menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan partai.

"Dan ketika watak kekuasaan sudah berbeda di dalam tujuan membangun demokrasi itu, dalam situasi tantangan yang tidak mudah seperti persoalan global, tantangan di Timur Tengah, harga-harga pangan yang naik, persoalan perekonomian kita, tidak adanya supremasi hukum maka kami mengkhawatirkan itu akan membawa dampak yang kurang baik termasuk dalam perekonomian nasional kita," kata Hasto.

Meski demikian, dia menegaskan, PDIP tak ingin mencampuri urusan partai lain.

"Sebagai partai politik, PDI Perjuangan tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain. Tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi, itu sangat mengejutkan. Kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu," pungkas Hasto.

 

Airlangga: Saya Mundur Sebagai Ketua Umum Golkar, Terhitung Sejak 10 Agustus 2024

Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Resmi Pengunduran Diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Resmi Pengunduran Diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. (Istimewa)

Sebelumnya, Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.

"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).

Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," kata dia.

Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.

"Hiduplah Golongan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya," tandas Airlangga.

 

Mundur dari Ketum Golkar, Airlangga: Demokrasi Harus Dikawal dan Dikembangkan

Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Resmi Pengunduran Diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Resmi Pengunduran Diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. (Istimewa)

Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Dalam pidato pengunduran dirinya, dia mengatakan demokrasi harus dikawal dan dikembangkan terus-menerus.

"Dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," kata Airlangga dalam video pengunduran diri yang diterima pada Minggu (11/8/2024).

Dia mengatakan, Partai Golkar sejauh ini telah menjadi kebanggaan kita semua dan menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia.

"Selama 60 tahun kita telah membuktikan semua itu. Dalam Pileg 2024, kita telah bersama-sama menaikkan pencapaian partai kita dengan merebut 102 kursi DPR RI, serta ratusan, bahkan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang sampai Merauke," kata dia.

"Dengan keringat bersama, serta dengan tekad bersama, Partai Golkar berhasil melakukan transformasi menjadikan dirinya sebagai kebanggaan seluruh kader kita," sambung Airlangga.

Dia menambahkan, dalam Pilpres 2024, Golkar juga berhasil memberi kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara untuk semakin mempercepat lagi langkah kita dalam memajukan seluruh bangsa Indonesia," tandas Airlangga.

 

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, Hartanya Sudah Rp 454 Miliar

Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Resmi Pengunduran Diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Resmi Pengunduran Diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. (Istimewa)

Keputusan penting dalam hidupnya telah diambil Airlangga Hartarto. Ya, per 10 Agustus 2024, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar atau Ketum Golkar.

Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Kekayaan Airlangga Hartarto

Dibalik mundurnya Airlangag Hartarto dari Ketum Golkar, menarik dilihat mengenai harta kekayaannya saat ini. Dikutip dari LHKPN, Airlangga terakhir melaporkan harta kekayaannya untuk tahun 27 maret 2023 untuk tahun periodik 2022.

Dari laporan tersebut, Airlangga memiliki kekayaan Rp454 miliar. Jika diakumulasikan, maka selama 3 tahun Airlangga Hartarto menjadi Menko, kekayaan Airlanga bertambah sekitar Rp200 miliar.

Dari kekayaan tersebut, peningkatan yang paling drastis di bagian kas dan setara kas, yakni dari Rp5,6 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp 335 miliar pada akhir 2022.

Aset tanah dan bangunan juga tumbuh pesat, yakni dari Rp 86,5 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp 113,9 miliar pada akhir 2022. Total aset ini tersebar di delapan tempat.

Sementara harta kekayaan dari alat transportasi dan mesin, Airlangga memiliki lima kendaraan. Dimana total asset ini mencapai Rp2,4 miliar. Adapun kendaraan paling mahal di garasi Airlangga yaitu Toyota Jeep LC 200 HDTP tahun 2014 senilai Rp1 miliar.

Dalam laporan terakhir, Airlangga juga memiliki utang mencapai Rp70 miliar.

Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto
Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya