Jusuf Hamka Tiba di Markas Golkar, Bawa Surat Pengunduran Diri yang Ditulis Tangan

Adapun dalam surat tersebut, Jusuf Hamka memaparkan empat poin alasan pengunduran dirinya sebagai kader Partai Golkar. Diantaranya terkait usia hingga saran dari keluarga.

oleh Winda Nelfira diperbarui 12 Agu 2024, 10:52 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 10:52 WIB
Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar). Dia bakal menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar.
Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar). Dia bakal menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar. (Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar). Dia bakal menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar.

Berdasarkan pantauan, Jusuf Hamka atau yang akrab disapa Babah Alun ini tiba di DPP Golkar sekira pukul 10.03 WIB, Senin (12/8/2024). Dia berpakaian santai, mengenakan kemeja dan jeans denim.

Terlihat, Babah Alun juga membawa surat pengunduran diri yang dibawa dalam satu amplop. Babah Alun juga sempat mengeluarkan surat yang ia tulis tangan itu.

"Sebentar ya, mau dikasih dulu (surat pengunduran diri) ke atas," kata Babah Alun.

Adapun dalam surat tersebut, Babah Alun memaparkan empat poin alasan pengunduran dirinya sebagai kader Partai Golkar. Diantaranya terkait usia hingga saran dari keluarga.

"Adapun alasan saya untuk itu sebagai berikut, satu usia saya yang telah sepuh, kedua saran dari istri dan anak-anak saya," demikian isi surat tersebut

"Saya akan melanjutkan program masjid Babah alun di 38 provinsi, keempat kembali ke cita-cita saya sebagai pekerja sosial untuk mengikuti Bunda Teresa," sambungnya.

Sebagai informasi mundurnya Babah Alun juga bertepatan dengan keputusan Airlangga Hartarto melepas jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar. Airlangga mundur lebih dulu pada 10 Agustus 2024.

Jusuf Hamka Blak-Blakan Soal Airlangga Mundur: Kursi Ketum Golkar Direbut Orang Powerful

Pengusaha sekaligus kader Partai Golkar Jusuf Hamka dan mantan Menko Polhukam Mahfud Md bertemu di Kawasan Patra Kurningan, Jakarta Selatan, Sabtu, (13/7/2024). (Merdeka).
Pengusaha sekaligus kader Partai Golkar Jusuf Hamka dan mantan Menko Polhukam Mahfud Md bertemu di Kawasan Patra Kurningan, Jakarta Selatan, Sabtu, (13/7/2024). (Merdeka).

Politikus Golkar Jusuf Hamka menyatakan akan mengundurkan diri dari Partai Golkar. Jusuf mengaku takut terzolimi seperti Airlangga Hartarto yang baru saja mundur dari kursi Ketua Umum partai berambang Pohon Beringin itu.

“Mau nggak mau, pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzolimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzolimi,” kata Jusuf saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (11/8/2024). 

Jusuf mengakui keputusannya mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung mundurnya Airlangga. 

“Karena melihat pergolakan politik itu kasar dan berat menurut saya, dan saya nggak akan bisa mengikuti. oleh sebab itu lebih baik saya meletakkan jabatan dan mengundurkan diri dengan baik,” jata dia.

Jusuf menilai, gejolak justru berasal dari luar Golkar, sebab banyak pihak luar ingin menjadi Ketua Umum Golkar.

“Di dalam Golkar nya sendiri nggak ada gejolak. tetapi saya nggak tahu, saya nggak bisa mengatakan dengan kata-kata, tetapi rupanya gitu lah pada kepengen Golkar, ini nggak ngerti saya kenapa pada kepengen golkar ini,” kata dia.

Menurutnya, kursi ketua umum Golkar bukan terjadi perebutan di internal partai, melainkan direbut secara paksa oleh penguasa atau orang powerfull.

“Bukan perebutan, tapi direbut bukan perebutan saya pikir, tetapi direbut kalau saya bisa katakan itu direbut, bukan perebutan kalau menurut saya,” kata dia. 

“Situ harus tahu lah kalau direbut siapa sih yang bisa merebut ya kan, itu pasti yang yang powerful lah, nggak tahu siapa, saya nggak berani ngomong saya juga belum tahu sebenarnya,” sambungnya.

Bahkan, Jusuf Hamka mengungkit bahwa banyak kasus hukum sengaja dipakai untuk mencapai target kursi ketua umum.

“Saya nggak tahu, tetapi bisa saja kasus itu dipakai kasus ono dipakai, kasus A B C dipakai untuk mencapai target iya kan, tapi hati-hati, makanya saya juga nggak berani ngerti, saya lihat keras politik makanya saya lebih baik nggak ikut-ikut, saya mengundurkan diri saja saja,” pungkasnya. 

Jusuf Hamka Ajukan Surat Pengunduran Diri Senin

Sebelumnya, Politikus Golkar yang juga direkomendasikan maju sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta Jusuf Hamka dikabarkan akan mengundurkan diri dari partai berlambang beringin tersebut. Hal itu pun dikonfirmasi pria karib disapa Babah Alun tersebut melalui pesan singkat.

“Betul, saya mundur semua dari kegiatan Partai Golkar,” kata Babah Alun kepada media, Minggu (11/8/2024).

Dia menyatakan, secara resmi surat pengunduran diri akan disampaikan besok kepada Sekjen Partai Golkar. Menurut dia, konfirmasi hari ini disampaikan sebab banyak pihak yang menanyakan soal kelanjutan proses daripada pencalonan dan statusnya di Partai Golkar usai direkomendasikan berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

“Saya baru menyatakan ini karena teman-teman nanya. Besok saya akan resmi (mengundurkan diri) saya akan cari Pak Sekjen (Golkar) untuk mengundurkan diri resmi,” jelas Babah Alun.

Alasan Jusuf Hamka Mundur

Saat ditanya alasan Babah Alun mundur dari Partai Golkar, bos jalan tol ini menjawab empat alasan atas dorongan keluarga.

“Alasannya, pertama keluarga saya, memang sudah waktu kemarin saya dicalonkan juga bilang nggak usah berpolitik. kedua, saya sebentar lagi mau punya cucu,” ungkap Babah Alun.

“Ketiga, istri saya bilang sudah tua kita mau jalan-jalan aja happy-happy dan keempat anak-anak saya bilang, buat masjid seribu itu seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Babah Alun,” imbuh dia menandasi. 

Diketahui Airlangga Hartarto membenarkan, dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, dirinya sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.

“Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024, kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).

Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto
Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya