Idrus Marham Bicara Posisi Jokowi di Golkar: Jika Jadi Dewan Pembina, Demi Besarkan Partai

Idrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.

oleh Muhammad AliTim News diperbarui 21 Agu 2024, 23:21 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 23:21 WIB
Beri Sambutan Pembuka, Plt Ketum Golkar Minta Doa Buat Setya Novanto
Plt Ketum DPP Partai Golkar, Idrus Marham saat memberi sambutan pembuka Mukernas Kosgoro 1957 di Jakarta, Selasa (12/12). Dalam sambutannya, Idrus meminta peserta Mukernas Kosgoro 1957 mendoakan Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Senior Partai Golkar Idrus Marham bicara isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menempati jabatan Ketua Dewan Pembina Golkar di bawah kepemimpinan baru Bahlil Lahadalia. Menurutnya, jika pun Jokowi duduk di posisi itu adalah demi membesarkan Golkar, bukan menguasai.

"Saya punya keyakinan orientasinya adalah saya rangka untuk membesarkan Partai Golkar dalam rangka untuk membesarkan Partai Golkar, bukan untuk menguasai Partai Golkar. Ini beda paradigma ya," kata Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Idrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.

"Jadi saya kira begini ya, karena ini keputusan Munas ini adalah memberikan mandat, ya sepenuhnya kepada Ketua Umum sebagai formatur Tunggal," ucapnya.

"Dan saya punya keyakinan nanti ini pasti ada satu komunikasi-komunikasi politik dengan siapa saja. Tentu dengan tokoh-tokoh Golkar, dengan seluruh stakeholder Partai Golkar, itu akan dibicarakan bersama-sama," sambungnya.

Idrus menunggu proses komunikasi politik yang akan dilakukan oleh Bahlil. Dia yakin dalam waktu yang tak lama bakal terlihat apakah Jokowi bakal bergabung dengan Golkar.

"Ya saya kira itu nanti itu tergantung pada komunikasi-komunikasi politik. Jadi komunikasi, kita tunggu saja," tukasnya.

Bahlil Jadi Ketum Golkar

Bahlil Lahadalia resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2024-2029. Keputusan tersebut diketok usai penyampaian visi misi Bahlil Lahadalia selaku calon tunggal Ketum Golkar.

"Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029?" tanya Ketua Sidang Munas Golkar Adies Kadir dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (21/8/2024).

"Setuju?" sambungnya.

Adies pun mengetuk palu sebanyak tiga kali sebagai simbol pengesahan Bahlil Lahadalia sebagai Ketum Partai Golkar periode 2024-2029.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan, pengumuman dan penetapan Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar bisa dipercepat.

 

Pelantikan Bahlil

"Pengumuman bakal calon ketua umum langsung ditetapkan penetapan calon ketua umum, kemudian penyampaian visi misi karena calonnya hanya satu maka mudah-mudahan malam ini langsung kita bungkus," kata Bamsoet pada pembukaan Munas Golkar, JCC Senayan, Senin (20/8/2024).

Pembukaan Munas turut dihadiri Bahlil. Kehadiran Bahlil disambut tepuk tangan meriah para kader Golkar. Menurut Bamsoet, rencananya pada Rabu 21 Agustus 2024, agendanya hanya tinggal melantik Bahlil menjadi Ketum definitif Partai Golkar.

"Besok kita tinggal pelantikan kalau memungkinkan," katanya.

Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya