BKKBN: Pembangunan Harus Libatkan dan Untungkan Penduduk

Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga merupakan bagian integral dari pembangunan budaya, sosial, dan ekonomi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Sep 2024, 20:34 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 10:27 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Victor Palimbong (Istimewa)
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Victor Palimbong saat dilantik (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan masyarakat berbasis demografis jadi kunci efektivitas pengelolaan sumber daya alam di suatu wilayah. Salah satunya di Kalimantan Barat yang merupakan salah satu Provinsi strategis yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Dengan populasi jumlah penduduk berjumlah 5,5 juta jiwa dan berdasarkan pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK-23) Kalimantan Barat mempunyai angka Total Fertility Rate (TFR) atau angka rata-rata jumlah anak per perempuan selama masa reproduksinya sebesar 2,18. Angka tersebut masih di atas nasional sebesar 2,14.

Dengan tantangan menurunkan dan menjaga angka TFR agar tetap ideal, BKKBN Perwakilan Kalimantan Barat yang dinahkodai oleh Victor Palimbong mempunyai strategi berbasis demografi. Strategi tersebut diharapkan dapat memajukan pembangunan keluarga dan kependudukan di Kalbar.

"Provinsi Kalbar kaya akan sumber daya alam. Karena itu, pembangunan harus melibatkan dan menguntungkan penduduknya," ujar Victor, Sabtu (8/9/2024).

Perencanaan pembangunan harus selaras dengan kondisi demografis Kalbar dan manfaatnya harus dirasakan oleh seluruh penduduk. Menurutnya, perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga merupakan bagian integral dari pembangunan budaya, sosial, dan ekonomi. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila.

Victor menambahkan, perkembangan penduduk dan pembangunan keluarga tidak lagi dipahami secara sempit sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi semata, akan tetapi sasarannya jauh lebih luas, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat baik dalam arti fisik maupun non fisik termasuk spiritual.

"Pembangunan kependudukan dan keluarga tidak hanya bertujuan untuk mempengaruhi demografi, tetapi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam aspek fisik non fisik dan spiritual," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembangunan Kependudukan Harus Dilakukan Lintas Sektor

Menurutnya dampak perubahan dinamika kependudukan akan terasa dalam jangka waktu yang lama, sehingga seringkali kepentingannya diabaikan. Pemahaman konsep dan luasnya cakupan masalah kependudukan menyebabkan pembangunan kependudukan harus dilakukan secara lintas sektor dan lintas bidang.

"Oleh karenanya dibutuhkan bentuk koordinasi dan pemahaman mengenai konsep perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga secara tepat," jelas Victor.

Penduduk tumbuh seimbang dan berkelanjutan dapat dicapai apabila semua pihak dapat memahami dan mengerti dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat. Karena itu diperlukan perhatian khusus oleh para pihak.

"Dalam konteks perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga di Kalbar, perlu memperoleh perhatian khusus dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan," tutup Victor.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya