Bertolak ke NTB, Jokowi Akan Resmikan Smelter Amman Mineral di Sumbawa Barat

Jokowi bertolak ke NTB dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dia tampak didampingi Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Sep 2024, 09:03 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 09:03 WIB
Ibu Negara Iriana Jokowi dan Presiden Jokowi di tangga pesawat. (Foto: Dok. Instagram terverifikasi @jokowi)
Ibu Negara Iriana Jokowi dan Presiden Jokowi di tangga pesawat. (Foto: Dok. Instagram terverifikasi @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka kunjungan kerja, Senin (23/9/2024). Jokowi dijadwalkan akan meresmikan pabrik pemurnian (smelter) tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat.

Jokowi bertolak ke NTB dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.30 WIB. Dia tampak didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

Setibanya di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, Jokowi akan berganti moda transportasi Helikopter Super Puma TNI AU.

Dia akan melanjutkan perjalanan menuju kawasan smelter PT Amman Mineral Internasional Tbk., Kabupaten Sumbawa Barat.

"Presiden Jokowi akan melakukan peninjauan sekaligus meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya, Senin

Usai peresmian, Jokowi akan kembali ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, NTB untuk melakukan perjalanan menuju Provinsi Jawa Timur dan melanjutkan kegiatan kunjungan kerja berikutnya.

 

Bagian dari Proyek Strategis Nasional

Pembangunan konstruksi smelter tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk mencapai 76,1%. Sedangkan kemajuan pembangunan konstruksi pemurnian logam mulia telah mencapai 72,7%. (Dok AMMAN)
Pembangunan konstruksi smelter tembagaPT Amman Mineral Internasional Tbk mencapai 76,1%. Sedangkan kemajuan pembangunan konstruksi pemurnian logam mulia telah mencapai 72,7%. (Dok AMMAN)

Sebelumnya, Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Amman, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa PT Amman terus berkomitmen menyelesaikan pembangunan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR), yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional.

Setelah fasilitas ini beroperasi, smelter tembaga dan PMR Amman diproyeksikan mampu memproses hingga 900 ribu kiloton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

Dari hasil pengolahan ini, smelter akan memproduksi katoda tembaga hingga 222 ktpa dan asam sulfat sebanyak 830 ktpa.

 

Operasional Menggunakan LNG

Pembangunan konstruksi smelter tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk mencapai 76,1%. Sedangkan kemajuan pembangunan konstruksi pemurnian logam mulia telah mencapai 72,7%. (Dok AMMAN)
Pembangunan konstruksi smelter tembagaPT Amman Mineral Internasional Tbk mencapai 76,1%. Sedangkan kemajuan pembangunan konstruksi pemurnian logam mulia telah mencapai 72,7%. (Dok AMMAN)

Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 ton per tahun (tpa) emas batangan, 55 tpa perak batangan, dan 70 tpa selenium.

Sebagai bagian dari upaya mengurangi dampak lingkungan, PT Amman telah menandatangani perjanjian dengan PT Pertamina (Persero) pada September tahun lalu.

Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan pasokan liquefied natural gas (LNG) bagi pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang mendukung operasional smelter tembaga dan PMR.

Infografis Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya