Polisi Tangkap 3 Pencuri Komponen BTS di Tanjung Priok, Jakarta Utara

Akibat ulah pencurian komponen BTS, sinyal seluler di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat mengalami gangguan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Sep 2024, 14:40 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2024, 14:39 WIB
Ilustrasi Penangkapan
Polisi menangkap pelaku pencurian komponone BTS di Jakarta Utara. (Foto: Ilustrasi Penangkapan/Liputan6.com Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok meringkus tiga tersangka pencuri komponen Base Transceiver Station (BTS) di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akibat ulah mereka, sinyal seluler di wilayah Tanjung Priok sempat mengalami gangguan.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I.G.N.P. Krisnha Narayana menjelaskan, tiga tersangka MW, RS, dan S merupakan pegawai yang bertugas melakukan perawatan tower-tower BTS di beberapa wilayah di Jakarta, termasuk Tanjung Priok.

Namun, para tersangka malah mencuri pencurian komponen BTS yang berdiri di Jalan Raya Pelabuhan Nusantara pada Kamis, 12 September 2024.

"Tower BTS sedang dalam peremajaan oleh petugas perbaikan. Namun saat sedang dilakukan peremajaan, sejumlah komponen penting malah dicuri oleh ketiga pelaku," ujar dia.

Krisnha mengatakan, pihak provider melaporkan aksi pencurian tersebut ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

Hasil penyelidikan, ketiga pelaku pencurian pun dapat diamankan oleh Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

Kepada polisi, mereka mengakui komponen yang dicuri yakni 1 unit box joint closure 12 core dan 1 unit kabinet mini rectifier. Mereka angkut dengan menggunakan Mobil Granmax Blindvan.

Ancaman Penjara 7 Tahun

Tower BTS di Jakarta Utara Disegel Satpol PP.
Tiang pemancar sinyal telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di Jalan Sunter Permai Raya, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara disegel oleh pihak Satuan Pamong Praja (Satpol PP). (Foto: Istimewa).

Untuk kedua komponen tersebut merupakan bagian yang berfungsi melindungi jaringan kabel fiber optik dari debu dan air sehingga tidak mudah rusak. Akibat pencurian itu, sinyal seluler di wilayah Tanjung Priok sempat mengalami gangguan.

"Sinyal di Tanjung Priok sempat mengalami gangguan. Setelah dilakukan perbaikan, sinyal di wilayah Tanjung Priok telah kembali normal," ucap dia.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

"Ancaman pidana penjaranya maksimal 7 tahun," ucap dia.

Infografis tingkat kriminalitas indonesia
Aksi penganiayaan terus bertambah (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya