Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto menargetkan akan merampungkan susunan kabinet pada H-5 sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mengungkapkan pembahasan menteri menjadi agak lama lantaran banyak pihak yang masuk dan menarik diri.
Baca Juga
"Nama-nama terutama dari parpol yang proporsinya tidak terlalu lebih besar daripada yang profesional nah ini masih kemudian ada yang masuk ada yang tarik sehinga mungkin fix final kabinet itu agak lama ya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 September 2024.
Advertisement
Kemudian, sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan jumlah kementerian/lembaga di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, jumlahnya akan lebih banyak ketimbang pemerintahan sebelumnya, karena fokus ke satu bidang tertentu.
Muzani menyebut, Prabowo ingin setiap kementerian fokus ke satu bidang sehingga tidak lagi ada kementerian yang mengurusi banyak bidang.
"Jumlah banyak itu kan karena ada bidang-bidang yang dirangkap dalam satu kementerian. Oleh Pak Prabowo, karena ingin ada pemfokusan pada program pada bidang itu maka kementerian itu dipecah," kata Muzani, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 25 September 2024.
Namun, Muzani tidak menyebutkan kementerian mana yang akan dipecah menjadi kementerian baru.
Berikut sederet fakta terkait kabinet Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang belum rampung dibentuk dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Akan Lebih Gemuk dari Kabinet Sebelumnya
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan jumlah kementerian/lembaga di kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto, jumlahnya akan lebih banyak ketimbang pemerintahan sebelumnya, karena fokus ke satu bidang tertentu.
Muzani menyebut, Prabowo ingin setiap kementerian fokus ke satu bidang sehingga tidak lagi ada kementerian yang mengurusi banyak bidang.
"Jumlah banyak itu kan karena ada bidang-bidang yang dirangkap dalam satu kementerian. Oleh Pak Prabowo, karena ingin ada pemfokusan pada program pada bidang itu maka kementerian itu dipecah," kata Muzani, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 25 September 2024.
Namun, Muzani tidak menyebutkan kementerian mana yang akan dipecah menjadi kementerian baru. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan ke masyarakat bisa semakin optimal jika masing-masing kementerian fokus ke satu bidang.
"Iya fokus pada satu program, satu bidang sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal," ujarnya.
Lebih lanjut, Muzani menyebut menteri-menteri yang akan dipilih Prabowo tentu memiliki keahlian dan profesi di bidangnya masing-masing.
Akan tetapi, dia enggan membeberkan jumlah kementerian serta siapa saja menteri yang akan ditunjuk Prabowo. Dia hanya mengatakan proses penyusunan kabinet Prabowo sudah di tahap finalisasi.
"Saya bukan yang akan umumin, jadi saya gak paham cuma ya saya kira finalisasi sudah mulai mengerucut, (ke) portofolio, mungkin jumlah dan nama-nama," imbuh Muzani.
Advertisement
2. Ada Tiga Kriteria Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Amzar Simanjuntak, mengungkapkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil saat ditemui usai acara Deklarasi Ormas dan Pengukuhan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia di Jakarta, Sabtu 28 September 2024 seperti dilansir Antara.
Ia membeberkan, ketiga kriteria tersebut, yakni pertama, calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.
Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan, sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.
Selanjutnya kriteria ketiga, yaitu harus loyal. Dia menyebutkan loyalitas penting bagi Prabowo, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin memastikan kapten dalam koalisi pemerintahan merupakan Prabowo.
"Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo," ucap dia.
3. Sudah Kantongi Beberapa Nama, Prioritaskan KIM Plus
Sejauh ini, Dahnil menyebutkan Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya.
"Namun demikian, Prabowo sedang mempertimbangkan semua nama nama itu, baik yang diusulkan oleh partai politik maupun yang diusulkan oleh kelompok lain seperti organisasi kemasyarakatan (ormas), kelompok profesi, dan sebagainya," ucap dia.
Dari partai politik, ia menyebutkan Prabowo akan memprioritaskan nama-nama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan dari kelompok lainnya sedang dipertimbangkan berdasarkan usulan kelompok masyarakat, ormas, kelompok profesi buruh tani dan nelayan, relawan, serta lainnya.
Terkait dengan jumlah kementerian pada kabinet Prabowo yang beredar sebanyak 44, dia menuturkan hal tersebut belum bisa dipastikan lantaran masih berproses, tetapi yang pasti jumlahnya akan bertambah dari saat ini yang sebanyak 34.
"Nanti ada kementerian yang akan dipecah dan digabung atau merger. Ada Kementerian yang tadinya dipecah nanti ada jadi badan, ada juga yang digabung dan sebagainya," ucap Dahnil menjelaskan.
Advertisement
4. Bakal Rampung Sebelum Pelantikan, Banyak yang Masuk dan Narik sehingga Belum Terbentuk
Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan akan merampungkan susunan kabinet pada H-5 sebelum pelantikam presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan pembahasan menteri menjadi agak lama lantaran banyak pihak yang masuk dan menarik diri.
"Nama-nama terutama dari parpol yang proporsinya tidak terlalu lebih besar daripada yang profesional nah ini masih kemudian ada yang masuk ada yang tarik sehinga mungkin fix final kabinet itu agak lama ya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 September 2024.
Perihal nomenklatur menteri di kabinet Prabowo-Gibran juga masih sangat dinamis. Diketahui, pemerintahan Prabowo-Gibran bakal memecah beberapa kementerian sebelumnya.
"Kalau dari informasi yang kami dapat nomenklatur kabinet itu masih fluktuatif masih dinamis," imbuh Dasco.