Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Heritage Agency (IHA) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil mendapatkan penghargaan dari Detik atas kontribusinya dalam pemberdayaan masyarakat dan inovasi pelayananpublik melalui kampanye Reimajinasi Warisan Budaya.
Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Indonesian Heritage Agency (IHA) dalam mengintegrasikan teknologi modern dan pendekatan baru untuk mengubah pengalaman masyarakat terhadap museum dan situs cagar budaya di Indonesia sejak diluncurkan pada Mei 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui kampanye Reimajinasi Warisan Budaya, IHA telah berhasil mengintegrasikan teknologi modern dan pendekatan kontemporer dalam penyajian dan pengelolaan museum serta situs warisan budaya di Indonesia," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Indonesian Heritage Agency Ahmad Mahendra melalui keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).
Advertisement
Dia menjabarkan, kampanye ini mengusung tiga pilar strategis, yaitu Reprogramming, Redesigning, dan Rejuvenating, yang berperan penting dalam menciptakan terobosan baru dalam pengelolaan museumdan cagar budaya di seluruh negeri.
Mahendra mengatakan, Reprogramming berfokus pada pembaruan narasi dan kuratorial untuk menciptakan pengalaman yang lebih dinamis dan inklusif bagi pengunjung.
"Sementara Redesigning menekankan pada perbaikan fisik dan tata ruang museum sesuai standar internasional guna memastikan kenyamanan dan keamanan koleksi serta pengunjung,” kata Mahendra.
Makna Lainnya
Di sisi lain, lanjut Mahendra, Rejuvenating berpusat pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia dan peningkatan tata kelola museum agar lebih profesional dan efisien dalam pengelolaannya.
Mahendra mengatakan, penghargaan tersebut adalah pengakuan atas kerja keras IHA dalam menghadirkan museum yang tidak hanya melestarikan sejarah, tetapi juga menyajikan warisan budaya secara relevan dan menarik bagimasyarakat luas.
"Kami berharap reimajinasi museum ini dapat menjadi sumber inspirasi, meningkatkan rasa kebanggaan nasional, dan memperkuat pemahaman kita akan identitas budaya, baik bagi generasi sekarang maupunyang akan datang," tutur Mahendra.
Sejak kampanye Reimajinasi Warisan Budaya diluncurkan, sejumlah pencapaian besar telah terwujud.
"Sebagai contoh, Museum Benteng Vredeburg mengalami peningkatan jumlah pengunjung sebesar 500% setelah revitalisasi konsep yang diterapkan," kata Mahendra.
"IHA juga telah sukses memulihkan dan membuka kembali Museum Nasional Indonesia setelah insiden kebakaran, dengan desain pameran yang sepenuhnya dimodernisasi, menciptakan pengalaman baru bagi para pengunjung,” ucap dia.
Penghargaan tersebut, lanjut Mahendra, memperkuat komitmen IHA untuk terus berinovasi dan memperkuat museum sebagaipusat budaya, edukasi, dan kebanggaan nasional.
“Ke depan, IHA akan memperluas akses publik ke warisan budaya melalui digitalisasi dan program-program berbasis komunitas, memastikan bahwa museum dan situs cagar budaya tetap relevan dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat,” tandas Mahendra.
Advertisement