Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam Proyek Strategis Nasional termasuk pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket 3.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek eksisting, serta meningkatkan efisiensi transportasi dan distribusi barang.
Baca Juga
Hingga kini, WSBP telah menyuplai 68% Readymix dari total kebutuhan sebesar 528.125 m³. Produk Readymix ini diproduksi dan dikirim langsung dari Batching Plant WSBP Japeksel untuk memastikan ketepatan waktu serta kualitas produk yang tinggi. Selain itu, WSBP juga telah menyuplai 88,5% dari total 540 batang PC-I Girder yang dipesan. Produk Precast ini diproduksi dari Precast Plant WSBP di Karawang, Subang, dan Bojonegara.
Advertisement
"Partisipasi WSBP dalam proyek Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 adalah bukti dari kapabilitas kami untuk mendukung proyek infrastruktur berskala besar. Kami berkomitmen untuk memberikan suplai yang tepat waktu dan berkualitas guna mendukung penyelesaian proyek ini dengan sukses,” ujar Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary PT Waskita Beton Precast Tbk.
Proyek jalan tol yang sudah mulai dikerjakan sejak tahun 2019 ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk mengurangi kepadatan lalu lintas di tol eksisting, mempercepat waktu tempuh perjalanan, serta meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa.
Manfaat jangka panjang lainnya mencakup peningkatan aksesibilitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Perkuat Portofolio
Dari proyek ini, WSBP berhasil memperoleh nilai kontrak sebesar Rp464 miliar, yang semakin memperkuat portofolio proyek WSBP dalam sektor infrastruktur strategis.
Fandy menambahkan, "Kami optimis bahwa dengan penyelesaian proyek ini, WSBP akan terus meningkatkan daya saing dan memperkuat posisinya sebagai mitra terpercaya dalam pembangunan infrastruktur nasional."
WSBP akan terus menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan manajemen risiko dalam setiap proyek yang dijalankan, guna memastikan kualitas terbaik, efisiensi, serta keberlanjutan jangka panjang yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur nasional.
Advertisement