Sahroni DPR Yakin Polisi Segera Ungkap Jaringan Fredy Pratama

Dalam operasi besar-besaran di Kalimantan Selatan, polisi berhasil menyita 70,76 kilogram sabu dari jaringan narkoba internasional yang dikendalikan oleh Fredy Pratama.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Okt 2024, 20:03 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 19:53 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Dalam operasi besar-besaran di Kalimantan Selatan, polisi berhasil menyita 70,76 kilogram sabu dari jaringan narkoba internasional yang dikendalikan oleh Fredy Pratama.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni melihat ada progress signifikan dalam pemberantasan jaringan Fredy Pratama.

“Apresiasi untuk Polri yang dengan gencar memberantas peredaran narkoba di tanah air. Dan yang terbaru ini jumlahnya 70 kg, sangat mengerikan. Maka saya harap, dari pengungkapan ini polisi bisa melakukan pendalaman guna melacak lokasi pasti Fredy Pratama beserta jaringannya. Karena kalau bandar besarnya tidak ditangkap, yang begini-begini bakal masuk terus,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).

Politikus NasDem ini menyebut dirinya menaruh keyakinan bahwa polisi bisa segera menangkap bandar narkoba Fredy Pratama. Terlebih, pemerintahan Presiden Prabowo sangat berfokus pada pemberantasan narkoba.

“Saya yakin tidak lama lagi jaringan Fredy Pratama ini bisa benar-benar diputus dan ditangkap pelaku utamanya. Terlebih Presiden Prabowo memang punya concern terkait pemberantasan narkoba ini. Polri, BNN, dan semua stakeholder pun sudah mengerahkan upaya maksimal. Jadi saya rasa tinggal kita tunggu waktu penangkapannya,” jelas Sahroni.

Karena itu, dia meminta agar pihak kepolisian memperketat wilayah perbatasan, yang diduga menjadi jalur masuk peredaran narkoba.

“Dan pemeriksaan di wilayah perbatasan dan jalur masuk negara juga harus diperketat, jangan sampai longgar. Jangan kasih celah buat narkoba masuk dari luar,” tutup Sahroni.

 

Polisi Sita 70 Kg Sabu dari Jaringan Fredy Pratama di Kalimantan Selatan

 Dalam operasi besar-besaran di Kalimantan Selatan, polisi berhasil menyita 70,76 kilogram sabu dari jaringan narkoba internasional yang dikendalikan oleh Fredy Pratama. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengungkapkan bahwa pengungkapan ini dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Narkoba Polda Kalsel.

"Polri melalui Polda Kalsel telah berhasil membongkar jaringan narkotika milik bandar besar Fredy Pratama dan menyita total 70,76 kilogram sabu," ungkap Mukti dalam keterangan tertulis pada Rabu (23/10/2024).

Kapolda Kalsel, Irjen Winarto, menjelaskan, pengungkapan ini dimulai dari penangkapan seorang pelaku berinisial AR di sebuah hotel di Banjarmasin Utara pada Kamis 26 September 2024. Dari penangkapan tersebut, tim menemukan 9,1 kilogram sabu yang disimpan dalam 8 paket besar dan 13 paket kecil.

Setelah diinterogasi, AR mengaku mendapatkan sabu dari pelaku lain berinisial MM, yang diketahui sebagai kaki tangan Fredy Pratama alias Miming. MM bertindak sebagai operator peredaran narkoba di Jakarta, Surabaya, dan Bali.

 

50 Paket Sabu

Berdasarkan informasi ini, penyidik mengembangkan kasus dan menemukan rencana pengiriman sabu menggunakan mobil Mitsubishi Triton. Polisi berhasil mengejar dan menemukan mobil tersebut di Jalan Hasan Basri, Banjarmasin Utara, pada Selasa (8/10) sekitar pukul 01.00 WITA.

Dalam operasi ini, dua kurir, AW dan JB, ditangkap. Dari mobil tersebut, ditemukan 50 paket sabu dengan kemasan plastik teh cina bertuliskan Guanyinwang, dengan total berat 51,3 kilogram. Selain itu, petugas juga menyita 9.560 butir pil ekstasi.

Penyidik juga menangkap MR, yang berperan sebagai pembuat bunker di mobil Triton untuk menyimpan sabu. Pengembangan kasus mengarah pada penangkapan pelaku lain, SA, di Banua Anyar, Banjarmasin Timur, pada Kamis (10/10). Di lokasi ini, ditemukan 10 paket besar sabu dengan total berat 10,3 kilogram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya