Lewat Hacking Day 5.0, ASN Banyuwangi Dibekali Kemampuan Dasar Keamanan Siber

Hacking Day diikuti 200 peserta ASN Banyuwangi yang berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).

oleh Iwan Tantomi pada 31 Okt 2024, 10:13 WIB
Diperbarui 31 Okt 2024, 10:33 WIB
Lewat Hacking Day 5.0, ASN Banyuwangi Dibekali Kemampuan Dasar Keamanan Siber
Credit: Pemkab Banyuwangi

Liputan6.com, Jakarta Sebuah training bertajuk Hacking Day 5.0 telah digelar oleh Pemkab Banyuwangi. Training tersebut bertujuan untuk membekali kapasitas dasar cyber security bagi pengguna teknologi digital daerah. Jika selama ini melibatkan peserta pelajar, mahasiswa dan pegiat digital dari kalangan umum, kali ini digelar dengan melibatkan peserta dari unsur ASN daerah.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Rabu – Kamis (30-31 Oktober 2024) ini digelar kerjasama antara Pemkab Banyuwangi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hacking Day diikuti 200 peserta ASN Banyuwangi yang berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).

“Pengetahuan dasar tentang keamanan siber sangat penting bagi ASN, karena pelayanan publik sudah hampir semua memanfaatkan teknologi gital. Minimal mereka memiliki dasar-dasar pengetahuan untuk meminimalisir serangan siber,” kata Plt Bupati Banyuwangi Sugirah, Kamis (31/10/2024).

 

Lewat Hacking Day 5.0, ASN Banyuwangi Dibekali Kemampuan Dasar Keamanan Siber
Credit: Pemkab Banyuwangi

Ditambahkan Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso, event Hacking Day 5.0 merupakan yang kelima kalinya diselenggrakan oleh Pemkab. Kali ini mengususng konsep Security Awareness Training yang membekali ASN untuk bisa mengidentifikasi dan menghindari ancaman siber sehari-hari, seperti phishing, malware, maupun serangan akibat faktor human error.

“Dengan mengenali berbagai ancaman keamanan siber, maka bisa meminimalisir risiko terjadinya peretasan hingga kebocoran data pemerintah dan data publik. Pada pelatihan ini peserta juga ditraining bagaimana mengelola data yang aman,” kata Budi.

Dua narasumber dihadirkan dari Politeknik Siber dan Sandi Negara. Yakni Dr. Amiruddin, Lektor Kepala pada Politeknik Siber dan Sandi Negara serta Aldimas Chatra Firdiansyah, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama pada Politeknik Siber dan Sandi Negara.

Sejumlah materi yang diberikan antara lain tentang 10 langkah penting dalam kemanan siber yakni pendidikan dan kesadaran pengguna, pengelolaan aset, pengelolaan kerentanan, keamanan data, dan pengelolaan insiden siber.

Sejumlah tips juga diberikan oleh pemateri untuk terhindar dari serangan siber. Seperti pemakaian antivirus dan firewall, memperbarui perangkat lunak, membackup data secara teratur hingga menggunakan wifi publik dengan bijak. “Mereka juga menyarankan sejumlah hal teknis terkait antisipasi serangan siber,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya