Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) menyatakan tidak membatasi masa identifikasi korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat 1 November 2024.
Kepala Bidang DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi mengatakan bahwa kondisi jenazah korban kebakaran di Bekasi yang diterima sudah tidak bisa diidentifikasi secara visual, sehingga pemeriksaan melalui DNA menjadi pilihan utama.
Baca Juga
"Masa operasi DVI tentu saja kita inginnya cepat-cepat ya, namun tentu saja kita tidak boleh mengesampingkan ketepatan. Jadi, yang kita lakukan adalah semaksimal mungkin sehingga waktunya belum tahu sampai kapan," kata Fauzi dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu 2 November 2024, seperti dilansir dari Antara.
Advertisement
Fauzi meminta para keluarga korban untuk bersabar karena pemeriksaan melalui DNA membutuhkan waktu yang cukup lama dengan memeriksa sidik jari dan gigi.
Sejauh ini, RS Polri telah mengumpulkan 23 sampel post mortem dari 11 kantong jenazah dan satu buah wadah berisi potongan badan.
Kemudian, RS Polri juga mengambil 12 sampel DNA pembanding antemortem dari sembilan keluarga yang melaporkan korban hilang.
Polisi pun mengimbau keluarga, kerabat dan rekan korban yang masih ingin menambahkan informasi data orang hilang yang sudah diberikan sebelumnya, untuk melapor ke posko antemortem DVI RS Polri.
RS Polri Terima Sampel DNA dari Keluarga Korban
Pada Sabtu ini, tim DVI postmortem memonitor perkembangan TKP untuk mengantisipasi jika ada penambahan jumlah korban yang akan dikirimkan ke rumah sakit.
Sementara itu, tim antemortem melakukan pendalaman data antemortem dari keluarga korban termasuk pada Sabtu pagi telah menerima sampel "direct DNA" yang dibawa oleh keluarga korban.
Sebelumnya, kebakaran hebat melanda pabrik pakan ternak milik PT Jati Perkasa Nusantara di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Jumat 1 November 2024. Sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan empat orang luka-luka.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani menerangkan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran. Adapun, obyek yang terbakar di antaranya adalah pabrik pakan ternak.
Puluhan mobil pemadam diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah. Bahkan, beberapa mobil pemadaman dari Kabupaten Bekasi dan Prov DKI Jakarta ikut turun tangan.
Advertisement
Usut Penyebab Kebakaran Pabrik Pakan di Bekasi, Polisi Terjunkan Puslabfor
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri turut dilibatkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran di PT. Priscolin dan PT. Jati Perkasa Nusantara di Jalan Raya Kaliabang Bungur, Medan Satria, Kota Bekasi, pada Jumat 1 November 2024.
Dalam insiden ini, 10 orang meninggal dunia dan tiga orang lain alami luka bakar serius.
"Kepolisian berencana melakukan beberapa langkah berikut untuk mempercepat proses penyelidikan. Kami akan berkoordinasi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2024).
Ade Ary menerangkan, proses penyelidikan masih berjalan. Dalam kasus ini, Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan pendataan terhadap sejumlah saksi. Selain itu, menganalisis rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"Kami berkomitmen untuk melakukan penyelidikan secara mendalam dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan penyebab pasti kebakaran ini terungkap," ujar dia
Peristiwa ini terjadi pada pukul 05.30 WIB. Awalnya, terjadi ledakan salah satu tangki minyak bahan baku pakan ternak milik PT. Jati Perkasa Nusantara. "Dengan cepat api membesar," ucap dia.
Ade Ary mengatakan, kebakaran ini memakan korban jiwa. Total, ada 10 jenazah ditemukan dalam kondisi tak utuh.
"Korban dibawa ke RS Polri," ujar dia.