Setelah Ditangkap, Admin Judi Online di Depok Mengaku Menyesal dan Minta Masyarakat Tak Mudah Percaya

Salah satu tersangka bernama Rahmat (21) mengakui membuat laman atau situs judi online, di mana untuk diikuti orang banyak. Dia menuturkan, belajar dari seseorang berinisial R.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 06 Nov 2024, 05:01 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 05:01 WIB
Kelima tersangka saat ditangkap Polres Metro Depok terkait judi online.
Kelima tersangka saat ditangkap Polres Metro Depok terkait judi online. (Foto: Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Depok telah menangkap lima orang yang kemudian ditetapkan menjadi tersangka terkait judi online. Diketahui, semuanya adalah admin dalam situs haram tersebut.

Salah satu tersangka bernama Rahmat (21) mengakui membuat laman atau situs judi online, di mana untuk diikuti orang banyak. Dia menuturkan, belajar dari seseorang berinisial R.

"Dari inisial R, dari orang itu juga diajarin bikin link,” ujar Rahmat kepada Liputan6.com, Selasa (5/11/2024).

Selain itu, Rahmat juga Rahmat diminta untuk mencari orang lain untuk mempromosikan dan admin judi online yang akan dikelolanya.

Rahmat melakukan dan mengoperasikan judi online yang diikuti sejumlah pemain melalui ponsel. Uang yang dikumpulkan didapat dari judi online akan diberikan kepada R.

"Iya, ke R (setor uang)," tutur dia.

Rahmat menjelaskan, sebagai admin judi online sudah dilakukannya sejak delapan bulan lalu. Setelah ditangkap jajaran Polres Metro Depok, dia menyesal menjadi admin judi online yang telah merugikan banyak orang atas perbuatannya.

"Nyesel, sudah delapan bulan, sebelumnya saya bekerja di salah satu ritel," jelas dia.

Adapun, menjadi admin dan membuat situs judi online, terdapat kewajiban yang harus dibayarkannya kepada orang lain. Rahmat harus membayar software judi online yang didapatkannya dari negara Asia Tenggara.

 "Beli software-nya bayar sebulan Rp600.000, didapat dari Thailand," jelas dia.

 

Dibagi Rata

Rahmat mengklaim, sebagai admin judi online mendapatkan keuntungan mencapai Rp15 juta sampai Rp20 juta perbulan.

Jumlah tersebut dinilai menurun dibandingkan pendapatannya saat menjadi admin pada 2023, mencapai puluhan juta.

"Dulu waktu masih ramai-ramainya sekitaran 2023, dapat Rp50 sampai 70 juta, kalau sekarang sudah turun Rp15 sampai Rp20 juta perbulan," klaim dia.

Adapun, pendapatan keuntungan yang mencapai Rp20 juta dibagikan kepada pengurus admin lainnya sesuai hasil yang didapat.

Dari keuntungan judi online, Rahmat mengaku menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Dibagikan bareng-bareng, uangnya buat kebutuhan hidup," tutur Rahmat.

 

Sudah Diatur

Adapun sistem yang digunakan Rahmat untuk meraup keuntungan dari judi online, pihaknya menggunakan panel yang sudah diatur.

Rahmat sudah mengatur ID yang telah disetting untuk merugikan para pemain judi online.

“Pesan saya, jadi jangan mudah percaya dengan judi online," ucap dia.

Sebelumnya, Polres Metro Depok telah menangkap lima tersangka admin judi online, yakni Chikal Puja Pratama, Tengku Zikri Hardi Nata, Muhammad Krishna, Rahmat, dan Hafiz Ilham Ramadan. Kelima tersangka ditangkap di wilayah Sukmajaya, Depok, pada Senin (4/11/2024) malam.

Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana mengatakan, penangkapan lima tersangka admin judi online merupakan perintah dari Presiden dan Kapolri, salah satunya memberantas judi online. Polres Metro Depok mengungkap judi online dan mengamankan delapan orang.

“Namun lima orang ditetapkan tersangka dan tiga orang dijadikan saksi karena tidak mengetahui kejadian itu,” ujar Arya kepada Liputan6.com, Selasa (5/11/2024).

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya