Jokowi Tak Masuk Struktur Golkar, Bahlil: Kita Hargai sebagai Tokoh Bangsa

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi hingga Wapres Gibran Rakabuming Raka tidak masuk dalam struktur pengurus atau Dewan di DPP Partai Golkar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Nov 2024, 23:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 23:00 WIB
Pukul Gong, Jokowi Resmi Buka Rapimnas HIPMI
Presiden Jokowi (kanan) didampingi Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia saat menghadiri Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas HIPMI di Tangerang, Rabu (7/3). Rapimnas dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi hingga Wapres Gibran Rakabuming Raka tidak masuk dalam struktur pengurus atau Dewan di DPP Partai Golkar.

"Sampai dengan hari ini kami menyampaikan bahwa nama Bapak Presiden Ketujuh, Bapak Presiden Jokowi tidak dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, dewan pembina, maupun dalam struktur, termasuk Mas Wapres (Gibran)," kata Bahlil di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2024).

Menurut dia, meski banyak aspirasi agar Jokowi masuk struktur, tidak semua usulan atau saran tersebut bisa ditampung.

"Ya kalau itu aspirasi banyak, Bapak Presiden Jokowi ini kan tokoh bangsa, pasti juga punya pertimbang-pertimbangan, tidak semua aspirasi kan bisa diterima. Kita hargai Pak Jokowi sebagai tokoh bangsa," ungkap Bahlil.

Sebelumnya, beredar kabar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi kader Partai Golkar pada Kamis (7/11/2024) sore ini. Dikonfirmasi, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku belum mengetahui kabar tersebut.

"Ya sampai dengan hari ini belum saya melakukan konfirmasi, dan nanti dilihat ajalah," kata Bahlil di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).

Bahlil justru heran dengan beredarnya informasi yang masih simpang siur tersebut. "Enggak. Siapa sih dapat informasi di mana sih?" ujar Bahlil.

Tidak Masuk

Mengenai Jokowi yang bertolak ke Jakarta sore ini, ia menganggap sebagai kunjungan yang wajar saja.

"Pak Jokowi? Kalau ke Jakarta kan enggak apa-apa kalau ke Jakarta," kata Bahlil.

Bahlil mengakui pada pukul 17.00 WIB sore ini memang akan mengumumkan struktur lengkap kepengurusan DPP Partai Golkar. Namun, soal Jokowi masuk Partai Golkar, Bahlil mengaku belum tahu.

"Kejutannya saya membuat pengurus baru. Sekarang ini kan pengurusnya kan baru 9 orang. Nanti sebentar DPP Partai Golkar akan mengumumkan pengurus lengkapnya," ucap Bahlil.

Bahlil mengatakan tidak ada nama Jokowi dalam kepengurusan Golkar. Dia juga belum mendapat konfirmasi apa pun apakah Jokowi diundang dalam pengumuman kepengurusan partai beringin sore ini.

"Yang saya tahu enggak ada (nama Jokowi). Dan nanti sebentar saya akan umumkan secara resmi," kata Menteri ESDM ini.

"Sampai dengan sekarang ini saya belum mendapatkan jadwalnya dan saya belum konfirmasi apa-apa. Insyaallah bapak Presiden Jokowi adalah bapak bangsa," sambungnya.

Ketika ditanya kembali apakah Jokowi diundang pada acara di DPP Partai Golkar sore ini, Bahlil menjawab, "Pak Jokowi bapak bangsa, berdiri di atas semua partai, di atas semua masyarakat. Jadi saya sampai hari ini meyakinkan kepada teman-teman bahwa isu itu enggak benar."

PDIP Sebut Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada Sudah Tak Istimewa

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Nusyirwan Soejono menegaskan partainya tidak khawatir Presiden ketujuh RI, Joko Widodo alias Jokowi cawe-cawe atau ikut campur di Pilkada 2024. Menurut dia, cawe-cawe Jokowi sudah tidak lagi istimewa.

"Nah menurut saya, sudah tidak menjadi hal yang sudah tidak istimewa lagi. Memang karakter atau sikap yang dilakukan beliau selama ini yang seperti itu (cawe-cawe)," kata Nursyirwan di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Jumat (3/11/2024).

Dia meyakini masyarakat saat ini sudah mengetahui karakter Jokowi yang kerap ikut campur dalam kontestasi politik di tanah air. Nursyirwan mengatakan akar rumput PDIP masih solid berjuang memenangkan calon kepala daerah yanh diusung partainya.

"Enggak, enggak apa-apa. Ya itu, publik kan sudah semakin, rakyat sudah semakin jelas sudah semakin lama kelamaan sudah semakin diperjelas ya, sikap sikap selama ini, pak jokowi itu seperti apa. Jadi sudah tidak menjadi hal yang istimewa lagi," jelasnya.

Nursyirwan menyampaikan bahwa hal terpenting bagi PDIP yakni, mendapat dukungan dari masyarakat. Dia menyebut masyarakat sudah semakin matang dalam memilih calon kepala daerah yang terbaik.

"Ya tentunya ke depan kita juga rakyat sudah semakin matang pula dengan melewati berbagai acara-acara demokrasi, dan itu kan membuat kedewasaan rakyat semakin tinggi, melewati sekian, melewati ini dan sebagainya, jadi saya pikir itu semakin matanglah," tutur Nursyirwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya