Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, Rudianto Lallo, meminta Polri untuk menangkap pihak yang menjadi beking atau bandar besar dalam kasus judi online.
Menurutnya, kasus yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kemungkinan dibekingi oleh pihak yang kuat.
Baca Juga
"Di Kemenkomdigi, harusnya dibongkar sampai ke akar-akarnya. Siapa pun yang terlibat dalam kasus yang menjadi beking dari judi online tadi, yang melibatkan abdi negara," ujar Rudianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Advertisement
"Ini yang harus dituntaskan. Termasuk, jangan hanya pegawai rendahan itu. Pasti ada orang besar yang melindungi mereka," tambahnya.
Rudianto juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang telah menegaskan bahwa kejahatan terkait sumber daya alam (SDA), judi online, dan narkoba adalah musuh negara.
"Karena dia (kejahatan SDA, judi online, narkoba) musuh negara maka saya tekankan tadi ke Kapolri untuk mengatensi perintah presiden," kata Rudianto.
Menurut Rudianto, arahan Presiden seharusnya menjadi pedoman dalam kebijakan penegakan hukum, khususnya bagi Polri sebagai aparat negara.
Kerugian Negara
Ia menambahkan bahwa ada potensi besar kerugian negara yang bisa dicegah jika masalah ini diselesaikan, terutama terkait kebocoran SDA dan peredaran judi online serta narkoba yang masih marak.
"Karena Pak Prabowo mengatakan itu musuh negara, maka kasus yang saat ini ditangani termasuk di Kemenkomdigi, harusnya dibongkar sampai ke akar-akarnya," tegas Politikus NasDem ini.
Rudianto menyatakan bahwa Polri perlu mengungkap jaringan besar yang mendalangi praktik-praktik ilegal seperti judi online dan narkoba.
Advertisement
Netralitas Polri
Ia menyoroti bahwa kemungkinan ada pelindung dari kalangan pejabat tinggi atau oknum abdi negara yang turut terlibat dalam praktik tersebut, bukan hanya individu dengan jabatan rendah.
"Inilah yang menjadi tantangan bagi Pak Kapolri dalam rapat kerja tadi, di samping bicara umum soal netralitas polri dalam menghadapi pilkada, kemudian bicara rekrutmen polri yang transparan dan sebagainya," kata Rudianto.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeke.com