Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola Indonesia telah memasuki babak baru dengan kehadiran pemain naturalisasi di Tim Nasional (Timnas).
Mereka membawa darah keturunan Indonesia yang diwariskan oleh leluhur mereka, baik dari ayah, ibu, kakek, atau nenek dari berbagai daerah Nusantara.
Baca Juga
Meski besar dan meniti karier di luar negeri, mereka memilih untuk kembali ke akar budaya leluhurnya dengan bergabung bersama Timnas Indonesia.
Advertisement
Banyak dari pemain ini tumbuh di akademi sepak bola Eropa yang terkenal ketat dalam pembinaan.
Bagi Timnas Indonesia, kehadiran para pemain naturalisasi berdarah Nusantara ini memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam meningkatkan kualitas permainan tim yang telah memasuki ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Salah satu nama besar yang baru saja melakukan proses adalah Kevin Diks Bakarbessy, bek FC Copenhagen berketurunan Indonesia yang lahir di Apeldoorn, Belanda pada 6 Oktober 1996. Kevin Diks mewarisi darah Maluku dari kakek-neneknya.
Setelah menempuh perjalanan panjang di kancah sepak bola Eropa, Kevin Diks, yang memiliki harga pasaran Rp69,53 miliar menurut Transfermarkt, akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Proses naturalisasi ini disetujui oleh Komisi XIII DPR RI pada Senin, 4 November 2024 alam rapat kerja (raker) Komisi XIII DPR RI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, dan Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Tak hanya Kevin Diks, ada pula Thom Jan Marinus Haye. Pada 18 Maret 2024, Haye yang memiliki harga pasaran Rp52,14 miliar menurut Transfermarkt, secara resmi mengukuhkan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melewati proses naturalisasi.
Berikut sederet profil singkat pemain naturalisasi Timnas Indonesia jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Lawan Jepang dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Kevin Diks
Kevin Diks Bakarbessy, bek berketurunan Indonesia yang lahir di Apeldoorn, Belanda pada 6 Oktober 1996, mewarisi darah Maluku dari kakek-neneknya.
Diketahui, Kevin Diks memegang paspor Belanda dan memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Ambon yaitu Natasja Dik Bakarbessy.
Perjalanan karier Diks dimulai dari akademi sepak bola Vitesse, setelah sebelumnya bermain di klub lokal AGOVV Apeldoorn dan VIOS Vaassen.
Pada 2016, Diks memulai petualangan di Serie A dengan bergabung bersama Fiorentina. Kariernya kemudian berlanjut dengan status pinjaman di Empoli pada 2019, sebelum akhirnya menandatangani kontrak empat tahun bersama FC Copenhagen di Denmark pada Juli 2021.
Di level internasional, Diks pertama kali memperkuat Timnas Belanda U-19 pada 2014. Setelah itu, ia juga bermain untuk tim U-20 dan U-21.
Setelah menempuh perjalanan panjang di kancah sepak bola Eropa, Kevin Diks, yang memiliki harga pasaran Rp69,53 miliar menurut Transfermarkt, akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Proses naturalisasi ini disetujui oleh Komisi XIII DPR RI pada Senin 4 November 2024 alam rapat kerja (raker) Komisi XIII DPR RI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, dan Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Advertisement
2. Thom Haye
Thom Jan Marinus Haye, lahir di Amsterdam pada 9 Februari 1995, merupakan sosok pesepakbola yang memiliki latar belakang darah Indonesia.
Dengan darah Indonesia-Belanda, ia berasal dari keluarga yang memiliki garis keturunan Indonesia melalui kakeknya dari Solo, Jawa Tengah, dan neneknya yang berasal dari Sulawesi.
Thom memulai karier profesionalnya di AZ Alkmaar pada 2014 dan tampil konsisten sebagai gelandang bertahan, mencatatkan 73 penampilan dengan lima gol dan dua assist.
Setelah menjadi sosok kunci di AZ, ia pindah ke Willem II pada musim 2016-2017. Pada 2018, Haye mencoba peruntungan di klub Italia, Lecce, namun hanya bertahan satu musim dan kembali ke Belanda.
Setelah kembali, Haye bergabung dengan ADO Den Haag dan kemudian dipinjamkan ke NAC Breda. Performanya di NAC menarik perhatian SC Heerenveen, yang merekrutnya pada Januari 2022. Di Heerenveen, Haye mencatatkan 68 penampilan, lima gol, dan sepuluh assist, memperkuat perannya sebagai gelandang bertahan yang tangguh.
Kini, sejak 13 September 2024, Haye resmi bergabung dengan Almere City, melanjutkan kariernya di kompetisi Belanda.
Pada 18 Maret 2024, Haye, yang memiliki harga pasaran Rp52,14 miliar menurut Transfermarkt, secara resmi mengukuhkan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melewati proses naturalisasi.
Debutnya berlangsung dalam laga melawan Vietnam di kualifikasi Piala Dunia zona Asia, menandai awal perjalanan barunya di timnas.
3. Jay Idzes
Jay Noah Idzes adalah pesepak bola asal Belanda kelahiran 2 Juni 2000. Pemain yang biasa menempati posisi bek tengah tersebut merupakan keturunan Indonesia dari kakek (ayah dari ibunya) yang lahir di Semarang, Jawa Tengah.
Awal karier sepak bola Jay Idzes dimulai saat bermain untuk klub amatir SC Brabant di Mierlo. Di sana dia bermain selama 1,5 tahun, sebelum saat berusia sembilan tahun dilirik oleh pencari bakat dari PSV Eindhoven.
Jay Idzes lantas berlatih di akademi PSV selama lima tahun. Setelah itu, dia bergabung dengan akademi VVV-Venlo & Helmodsports pada 2014.
Dia bertahan selama dua tahun di klub tersebut sebelum pindah ke FC Eindhoven dan bermain di tim akademi juniornya.
Setelah dua tahun mencari ilmu dan pengalaman di tim junior, Jay Idzes mulai dibutuhkan oleh tim inti PSV Eindhoven dan mencatatkan 57 penampilan.
Dia berikutnya pindah ke Go Ahead Eagles hingga awal musim 2023. Pada 30 Juni 2023, Idzes kemudian pindah ke klub strata kedua Italia, Venezia, dengan ikatan kontrak selama empat tahun. Jay Idzes kini resmi bermain di Serie A, setelah klub tersebut berhasil promosi ke kasta tertinggi sepak bola Italia.
Jay Idzes resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Kamis, 28 Desember 2023 setelah menjalani pengambilan sumpah janji setia pewarganegaraan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Proses naturalisasi Jay Idzes menjadi Warga Negara Indonesia berlangsung singkat. Pada awal Desember 2023, Komisi III dan X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui pengajuan naturalisasi, yang kemudian dilanjutkan dengan persetujuan di Sidang Paripurna DPR.
Advertisement
4. Mees Hilgers
Mees Victor Joseph Hilgers atau biasa dikenal Mees Hilgers merupakan pesepak bola yang belum lama ini resmi disahkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Meess Hilgers lahir di Amersfoort, Belanda pada 13 Mei 2001. Ia mempunyai garis keturunan Indonesia dari ibunya, Linda Tombeng, yang berdarah Manado, Sulawesi Utara.
Hillgers memulai kariernya di dunia sepak bola di akademi Sparta Nijkerk Youth sebelum akhirnya bergabung dengan akademi FC Twente pada 2011.
Selama sembilan tahun di FC Twente, Hilgers mengasah kemampuannya dan bermain di berbagai kelompok umur, termasuk U17, U19, dan U21.
Pada Oktober 2020, Hilgers berhasil menembus tim utama FC Twente dan mencatatkan debutnya dalam pertandingan melawan Ajax Amsterdam, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Twente. Hingga musim ini, Hilgers kerap dipercaya menjadi pemain utama dan telah mencetak 1 gol dari 11 pertandingan. Hilgers juga menjadi pemain Timnas Indonesia yang memiliki harga pasaran termahal sebesar Rp173,82 miliar dilansir dari Transfermarkt.
Proses naturalisasi Mees Hilgers memiliki keunikan tersendiri dibandingkan pemain lainnya. Biasanya, calon WNI harus hadir di Indonesia untuk pengambilan sumpah, tetapi Hilgers menjalani prosesi ini di KBRI Brussels, dengan pejabat Indonesia yang diterbangkan ke Belgia.
Rencana awalnya, sumpah akan dilakukan di KBRI Den Haag pada 23 September 2024, namun akhirnya diundur hingga 30 September 2024.
PSSI mengumumkan naturalisasi mereka pada 6 September 2024, dan proses berlangsung cepat hingga keduanya resmi menjadi WNI pada 30 September, hanya 24 hari setelah pengumuman.
5. Calvin Verdonk
Calvin Ronald Verdonk memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Ronald Alting Siberg, yang lahir di Meulaboh, Aceh, pada 6 Februari 1958.
Sementara itu, ibunya, Tamara Verdonk, yang lahir di Dordrecht, Belanda, pada 18 September 1975, mewariskan darah Belanda padanya.
Lahir di Dordrecht pada 26 April 1997, Verdonk merupakan lulusan akademi Feyenoord. Ia memulai karier profesionalnya pada April 2014 ketika menandatangani kontrak dengan akademi tersebut. Debutnya di tim utama terjadi pada 8 Maret 2015, di mana ia turut membantu kemenangan Feyenoord 3-0 atas Excelsior Rotterdam.
Ia juga sering dipinjamkan ke beberapa klub, seperti PEC Zwolle, NEC Nijmegen, dan FC Twente. Setelah memenangkan Piala Belanda 2015/2016 dan Piala Super Belanda 2019 bersama Feyenoord, ia pindah ke Famalicao di Portugal pada 2020. Namun, hanya semusim di Portugal, Verdonk kembali ke NEC Nijmegen, di mana kontraknya dipermanenkan pada 2022.
Sebagai bek kiri, Verdonk juga mampu bermain sebagai bek tengah dan memiliki keahlian dalam eksekusi bola mati. Pada musim lalu, pemain 27 tahun ini mencatat 40 penampilan dengan dua gol dan tiga assist, membantu NEC Nijmegen finis di posisi keenam Eredivisie.
Proses naturalisasi Verdonk telah diselesaikan pada Senin, 3 Juni 2024 lalu. Naturalisasinya dikebut sejak mengantongi persetujuan dalam rapat Komisi X dan III DPR di Gedung DPR RI Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
Advertisement