Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut, jumlah pengungsi akibat bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinamis. Kata dia, jumlahnya kerap berubah.
Baca Juga
“Kemarin 13.000, sekarang 12 ribu sekian, masih dinamis. Ketika kedaruratan selesai, banyak di antara mereka yang pulang ke rumah dan menginap di rumah kerabat,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).
Advertisement
Pria yang kerap disapa Gus Ipul ini menyebut, kondisi dan situasi pengungsi juga mulai membaik.
"Ya sudah membaik, Wapres juga sudah berkunjung ke sana," ucap Gus Ipul.
Dia memastikan, Kementerian Sosial (Kemensos) terus membantu penanganan bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, mulai dari penyediaan bantuan logistik hingga rehabilitasi pasca-bencana.
“Membantu pengadaan shelter dan logistik. Shelter itu tempat pengungsian serta segenap sarana dan prasarananya seperti toilet portabel dan tandon air, dapur umum, selimut, makanan siap saji, pakaian untuk anak, hingga kebutuhan ibu," ucap Gus Ipul.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini menambahkan, Kemensos memiliki lumbung-lumbung sosial yang ditempatkan di titik titik wilayah rawan bencana. Sehinggga, ketika ada bencana maka bisa cepat diterima warga yang terkena dampaknya.
"Bisa antara setengah jam hingga 2 jam. Tergantung medan. Yang sulit sampai 5 jam," kata Gus Ipul.
Mensos Sebut Rehabilitasi Pasca-Bencana Mulai Berjalan
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan bencana di kawasan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia mengungkapkan bahwa saat ini proses rehabilitasi sudah berjalan, dengan fokus pada pembangunan kembali rumah-rumah yang terdampak.
“Alhamdulillah untuk sementara ya. Sekarang sudah proses rehabilitasi. Jadi sudah mulai proses pembangunan rumah-rumah yang memang terdampak ya,” ujar Gus Ipul di Salemba, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/11/2024).
Advertisement
Kebutuhan Logistik Aman
Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) bertanggung jawab dalam penyediaan shelter dan logistik bagi para korban. Hingga kini, kebutuhan logistik dilaporkan dalam kondisi aman.
“Tapi Kemensos itu pada dasarnya shelter sama logistik. Sampai sekarang insyaallah kebutuhan logistik aman. Pak Wamen sudah sampai sana dan sudah mengikuti terus setiap hari perkembangannya di sana,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi kerja sama semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana tersebut, di bawah koordinasi langsung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia menyebutkan bahwa sinergi antara BNPB, Kemensos, dan pihak lain berjalan dengan sangat baik.
“Kerjasama semua pihak di sana sangat baik dan pemimpinnya adalah BNPB,” tutupnya.