Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memastikan bakal memberikan bantuan kepada korban kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat. Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta tengah mendata korban untuk keperluan asuransi.
"Pastinya kami akan optimalkan, Dinas Sosial sudah saya perintahkan untuk melakukan pendataan terkait masalah misalnya asuransi dan sebagainya," ujar Penjabat atau Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN juga bisa digunakan, jika ada korban yang menggunakannya. Teguh mengatakan, Dinsos juga dipastikan bakal melakukan pendampingan terhadap keluarga korban kebakaran Glodok Plaza.
Advertisement
"Untuk pendataan lebih lanjut kami minta Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan pendampingan terkait klaim asuransi dan nanti dari Pemprov tentu saja akan menyesuaikan dengan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi," ucap dia.
Lebih lanjut, Teguh menyebut, bantuan bagi keluarga korban kebakaran juga telah diberikan oleh Baznas Bazis Jakarta. Dia menyebut, bantuan kepada keluarga korban juga akan diberikan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jakarta kepada keluarga korban.
"Pastinya Pemerintah Provinsi nanti juga (memberikan bantuan), Pemerintah Provinsi bukan hanya Penjabat Gubernur tapi juga dengan seluruh jajarannya nanti kita akan atur sedemikian rupa," tandas Teguh.
Adapun hingga Jumat 17 Januari 2025, total sudah ada tujuh korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi petugas gabungan dari Glodok Plaza lantai 8. Sementara itu, proses evakuasi masih terus dilanjutkan hingga Sabtu (18/1/2025).
Pj Gubernur Jakarta Tinjau Glodok Plaza Pasca Kebakaran, Sampaikan Duka Cita ke Keluarga Korban
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau lokasi kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025).
Teguh melihat langsung kondisi puncak gedung yang terbakar didampingi Kepala Dinas Gulkarmat Satriadi Gunawan dengan menggunakan kendaraan berat, bronto skylift. Kendaraan berat ini juga digunakan untuk mengevakuasi korban selamat saat kejadian kebakaran berlangsung.
Teguh menyampaikan, keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang terjadi pada Rabu 15 Januari 2025. Usai melihat kondisi gedung, dia meyakini kebakaran berlangsung hebat.
"Kita sungguh prihatin karena kebakaran tersebut sangat besar hingga membuat atap gedung itu roboh ke bawah," kata Teguh di lokasi.
Kemudian, kalau kita lihat paling atas, seluruh plafonnya juga ambruk, tiang-tiang dan sekatnya sudah berserakan, sudah hilang, dan yang tersisa adalah besi-besinya. Mungkin juga sebagian besar lantai delapan (Plaza Glodok) dan tujuh, menandakan bahwa kebakarannya sangat besar," sambung dia.
Lebih lanjut, Teguh juga mengapresiasi sinergi petugas gabungan yang bekerja, seperti Dinas Gulkarmat, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD, bahkan Baznas Bazis Jakarta. Sehingga, kata Teguh proses pemadaman hingga pendinginan berlangsung baik.
Selain itu, dia juga turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Total, dari 14 korban hilang, tujuh korban telah berhasil dievakuasi dan telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.
"Kami juga turut menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarganya. Hingga kini, sudah ada tujuh jenazah yang ditemukan dan sudah kita koordinasikan dengan RS Polri untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh Inafis," ungkap Teguh.
Advertisement
Gulkarmat Ungkap Faktor Kesulitan Evakuasi Korban Kebakaran Glodok Plaza
Sebelumnya, empat jenazah korban kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat, kembali ditemukan oleh Petugas pemadam kebakaran (damkar). Mereka yang ditemukan ini berada di lantai delapan gedung.
Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Satriadi Gunawan mengungkap kesulitan dalam melakukan evakuasi korban.
"Ya jadi memang kesulitannya kan struktur bangunan sudah tidak normal lagi. Jadi banyak bangunan bahan material yang runtuh," ujar Satriadi kepada wartawan di lokasi, Jumat 17 Januari 2025.
Kemudian, kata Satriadi, banyaknya besi-besi di lokasi tersebut juga menjadi faktor atau mengganggu petugas pada saat mengevakuasi korban kebakaran.
"Dan ini saja kita masih agak kewalahan arena struktur bangunannya sudah tidak stabil dan tumpuk timpahan atau rumtuhan itu," kata Satriadi.
"Kita harus mengais atau menyisir lagi korban sampai dalam. Nah ini juga kenapa kok sampai lama betul kita melakukan evakuasi," pungkasnya.