Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kompartemen Kelembagaan dan Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (Petani), TB Utomo mengecam pernyataan kontroversial Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, terkait tindakan TNI Angkatan Laut yang membongkar pagar laut ilegal di perairan Tangerang.
Seperti diketahui, Menteri Trenggono menyebut pagar laut tersebut bisa menjadi barang bukti dan harusnya dibongkar setelah ditemukan siapa pelakunya. Pernyataan ini dinilai Petani sebagai bukti lemahnya koordinasi di tubuh Kementerian KP serta bentuk penistaan terhadap institusi TNI AL.
Baca Juga
"Pernyataan itu adalah bentuk pelecehan terhadap institusi militer kita sebagai garda terdepan pertahanan negara, yang seharusnya dihormati sebagai mitra strategis dalam menjaga kelestarian laut dan kedaulatan maritim," ujarnya.
Advertisement
TB Utomo menjelaskan, tindakan TNI AL membongkar pagar laut di Tangerang telah sesuai dengan tugas dan fungsi mereka untuk menindak tegas praktik-praktik yang melanggar hukum di wilayah laut. Pagar laut ilegal tersebut mengancam ekosistem perairan, menghalangi akses nelayan kecil, dan melanggar hak atas laut sebagai ruang publik.
"Alih-alih memberikan dukungan, Menteri KKP justru melempar tuduhan yang tidak berdasar," tegasnya.
Dia juga menyoroti lambannya respons Menteri KKP terhadap isu-isu strategis di sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, polemik ini mencerminkan buruknya koordinasi antara Kementerian dan TNI AL, yang seharusnya memiliki visi yang sama dalam menjaga kedaulatan laut.
"Seharusnya Menteri KKP tidak memperkeruh situasi, tetapi segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki komunikasi lintas institusi," ujarnya.
Apresiasi Langkah TNI AL
Sementara itu, Persaudaraan Tani-Nelayan juga mengapresiasi langkah TNI AL yang telah bertindak cepat dalam melindungi kepentingan publik dan menjaga kelestarian laut.
"Kami mendukung penuh TNI AL dan berharap tindakan serupa terus dilakukan untuk menegakkan hukum di sektor maritim," katanya.
Dia menegaskan, koordinasi yang solid antara kementerian, lembaga, dan satuan pertahanan sangat penting untuk mendukung program kerja Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama kepemimpinannya.
Seperti diketahui, pada Sabtu, 18 Januari 2025, ratusan personil TNI AL dan nelayan, bahu membahu membongkar pagar laut yang membentang di utara Tangerang. Baru hari pertama, pembongkaran dilakukan sudah sejauh 2.2 Kilometer.
Pembongkaran akan tetap dilakukan hingga ditargetkan selesai paling cepat 10 hari kedepan.
Advertisement