Polisi Bongkar Sindikat Penipuan Aplikasi Kencan di Jakarta, Targetkan Warga Asing

Polisi Jakarta mengungkap sindikat penipuan menggunakan aplikasi kencan yang menargetkan warga negara asing. Sebanyak 20 orang ditangkap, dengan tiga di antaranya sebagai pimpinan. Para pelaku menawarkan investasi palsu kepada korban.

oleh Tim News diperbarui 28 Jan 2025, 15:32 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 15:32 WIB
Ilustrasi aplikasi kencan
Ilustrasi aplikasi kencan. Kredit: amrothman via Pixabay... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Polisi di Jakarta berhasil mengungkap sindikat penipuan yang menggunakan modus aplikasi kencan untuk menargetkan warga negara asing.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (28/1/2025), Kapolsek Gambir, Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Rezeki R Respati, mengungkapkan bahwa semua korban yang teridentifikasi hingga saat ini adalah warga negara asing.

Sampai saat ini seluruh korbannya merupakan WNA, ujar Respati. Para korban berasal dari berbagai negara seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Polisi juga mengimbau warga Indonesia yang merasa menjadi korban penipuan serupa untuk melapor ke Polsek terdekat.

 

Seperti dilansir dari Antara, dalam operasi ini, sebanyak 20 orang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih memburu satu pelaku lainnya.

Para tersangka diketahui mengincar wanita dari kalangan berada dengan menawarkan investasi bodong.

Respati menjelaskan bahwa para pelaku digaji bulanan oleh seorang bos asal China berinisial AJ. Mereka digaji. Untuk 'leader' (pimpinan) Rp7 juta, untuk operator Rp5 juta, ungkapnya. Para tersangka mengaku baru bekerja dalam sindikat ini selama satu hingga dua bulan.

Tawarkan Investasi Palsu

Ilustrasi cyber security
Semakin maju dunia teknologi, masing-masing individu harus segera membekali diri dengan ilmu tentang keamanan siber. (Foto: Pexels/Pixabay)... Selengkapnya

Modus operandi yang digunakan melibatkan operator yang membuat akun di aplikasi kencan dengan menggunakan foto profil orang lain yang menarik.

Setelah membangun kedekatan dengan calon korban, mereka kemudian menawarkan investasi palsu.

Sementara untuk 'leader' (pimpinan), mereka menerima korban yang sudah berhasil dibujuk oleh operator untuk investasi, jelas Respati. Dari 20 tersangka yang ditangkap, tiga berperan sebagai pimpinan, sementara 17 lainnya adalah operator penipuan daring.

 

Pengungkapan kasus ini bermula ketika anggota Polsek Metro Gambir mencurigai adanya penawaran investasi di aplikasi kencan. Penyelidikan lebih lanjut mengarahkan petugas ke sebuah apartemen di Jakarta Pusat, tempat para pelaku beroperasi. Dalam penggerebekan, polisi menangkap 20 orang yang kini menjadi tersangka dalam kasus penipuan daring ini.

 

Beragam Model Kejahatan Siber
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya