Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan alasan retret kepala daerah tetap dilakukan meski ada efisiensi anggaran. Ia menyebut, retret adalah kegiatan yang penting.
"Efisiensi (anggaran) bukan berarti juga kegiatan yang memang itu penting, memang itu diperlukan kemudian tidak dilaksanakan, enggak begitu juga," kata Mensesneg Prasetyo di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip Minggu (2/2/2025).
Advertisement
Prasetyo menyebut, retret kepala daerah berfungsi untuk menyatukan visi dan misi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Advertisement
"Retret menjadi sangat penting, ini pilkada serentak, kita berharap pelantikannya serentak meskipun masih ada kemungkinan dua tahap ya, dua gelombang karena masih ada yang belum selesai di MK (Mahkamah Konstitusi). Kita ingin menyatukan nih antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi maupun kabupaten," kata dia.
Prasetyo juga memastikan anggaran retret kepala daerah tidak berasal dari kantong pribadi Presiden Prabowo Subianto, melainkan anggaran resmi dari APBN atau pemerintah.
"Eggak (dari Prabowo) dong, dari pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, anggaran pribadi sempat digunakan Prabowo saat retret kabinet lantaran saat itu masih awal pemerintahan.
"Karena itu kan di awal-awal ya (retret kabinet), di awal-awal masa pemerintahnya," ujar Prasetyo Hadi memungkasi.
Retret Kepala Daerah Bakal Digelar Sebelum Ramadhan
Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan jadwal retreat atau pembekalan kepala daerah pemenang Pilkada 2024 masih menunggu kesepakatan pelantikan kepala daerah. Bima Arya berharap retreat dapat dilakukan sebelum bulan Ramadan 2025.
"Ya, kita tentu berharap pembekalan ini bisa dilakukan sebelum Ramadan. Sebelum Ramadan kita berharap," kata Bima Arya di Gedung Krida Bakti, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).
"Tetapi kalau kemudian proses penetapan calon dari KPU, DPR, dan Pak Mendagri-nya nanti perlu waktu yang lama, maka bisa saja tidak terkejar di bulan Ramadan," sambungnya.
Menurut dia, retreat kepala daerah akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah. Bima Arya menuturkan pihaknya masih mengonsepkan apakah retreat akan dilakukan satu atau dua gelombang.
"Kalau jumlahnya tidak sampai 500 (kepala daerah), ya bisa saja satu gelombang seperti kemarin, ya. Tapi kalau disatukan, ya mungkin bisa dua gelombang. Karena kalau 500 mungkin agak terlalu banyak," jelasnya.
Advertisement
Materi Retret Kepala Daerah
Bima Arya menjelaskan materi retreat kepala daerah yakni mengenai target penyelenggaran pemerintahan daerah. Nantinya, para kepala daerah akan diberikan pemahaman soal pengelolaan APBD dan bersinergi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
"(Materi) yang kedua adalah turunan dari program-program strategis. Dan itu harus diselaraskan juga dengan visi-misi kepala daerah. Nah, saatnya nanti kepala daerah itu berkonsolidasi dengan pemerintah pusat, supaya selaras visinya gitu ya. Jadi, itu kira-kira garis besar," ujar Bima Arya.
Selain itu, kata dia, kepala daerah juga akan diberikan materi tentang kepemimpinan. Hal ini mengingat kepala daerab merupakan ujung tombak dari pembangunan di tingkat lokal.
"Tetu harus diperkuat dengan perspektif tentang kepemimpinan yang akan diberikan oleh tokoh-tokoh yang nanti kita undang untuk memberikan materi," pungkas Bima Arya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)