Sarasehan Nasional PraMunas VII IKA PMII Rumuskan Strategi Capai Indonesia Emas 2045

Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII IKA-PMII di Jakarta 21-23 Februari 2025 mendatang.

oleh Tim News diperbarui 02 Feb 2025, 22:13 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 18:08 WIB
Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII IKA-PMII.
Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII IKA-PMII. (Ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII IKA-PMII di Jakarta 21-23 Februari 2025 mendatang. Sejumlah pra-acara digelar untuk menyambutnya.

Salah satunya Sarasehan Nasional, Reindustrialisasi Strategi dan Penguasaan Teknologi Tinggi yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Ketua Umum Pengurus Besar IKA PMII Akhmad Muqowam menyatakan, ini adalah sarasehan kedua sebagai rangkaian Pra Munas menuju Munas VII IKA PMII.

"Tiga kali kita sarasehan. Pertama digelar di Pontianak, Kalimantan Barat bertema Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia. Ini yang kedua. Semuanya membahas hal yang penting sebagai pedoman bagi PB IKA-PMII merumuskan rekomendasi untuk pengambil kebijakan saat Munas nanti," ujar Muqowam dalam sambutannya, melalui keterangan tertulis, Minggu (2/2/2025).

Dalam acara yang dihadiri sejumlah senior alumni PMII yang kini menjabat di berbagai level pemerintahan, Muqowam berharap, alumni yang berada di jabatan publik, turut serta urun pikiran untuk kemajuan bangsa.

"Untuk tema Sarasehan, diharapkan pendidikan di Indonesia fokus mengejar industrialisasi strategis dan menguasai teknologi tinggi. Selain itu, perlu aturan dan regulasi yang jelas untuk mengawal ini," ucap dia.

Muqowam mengatakan, teknologi tinggi salah satu modal utama industrialisasi. Sejauh ini, kata dia, ekosistem teknologi di berbagai bidang, tidak mendukung.

"Padahal jika industrialisasi berjalan, akan tercipta lapangan kerja berkuakitas, bukan sekadar tenaga kerja informal. Ekosistem ini harus tercipta untuk mendukung kemandirian nasional. Baik pangan, pertanian, maritim, dan lainnya," tutup Muqowam.

 

Demi Capai Indonesia Emas 2045

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) IKA PMII Jakarta Fathan Subchi mengatakan, tema yang diangkat kali ini dinilai sangat penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

"IKA-PMII harus mengkaji dan memberi masukan penting untuk Pemerintah. Lewat diskusi dengan beragam kalangan. Saya juga berharap, hasilnya akan menjadi guidance saat Munas nanti," kata Fathan.

Kemudian, Bendahara Umum (Bendum) PB IKA PMII sekaligus Ketua Panitia Munas VII IKA-PMII Sudarto menyatakan, serasehan Pra-Munas ini untuk menghantarkan puncak Munas yang akan dilaksanakan 21-23 Februari 2025 di Jakarta. Dia berharap, dari rangkaian sarasehan ini menelurkan rumusan program kerja prioritas.

"Munas VII IKA-PMII mengusung tema besar Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional," terang dia.

Sudarto berharap, Munas VII IKA-PMII berjalan lancar dan sukses, serta menjadi forum silaturahmi antara sesama alumni PMII, apapun latar belakang profesinya.

"Agar keberadaan IKA-PMII betul-betul menjadi organisasi yang dibutuhkan oleh rakyat," harap Sudarto.

 

Bahas Kebijakan Nasional dan Global

Untuk diketahui, hadir sebagai narasumber, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Krakatau Steel Hernowo. Dia mendorong industri baja sebagai mother of all Industries di Indonesia.

Sementara Anggota Komisi VI DPR Rifqy Abdul Halim membahas kondisi dan kebijakan nasional dan global. Selain itu, tantangan industri teknologi tinggi yang dihadapkan pada Artificial Intelligence.

"Hilirisasi juga harus didukung untuk mendapat nilai tambah. Kita masih tergantung kepada negara maju. Semua impor bahkan tekstil 70 persen bahannya dari impor. Maka semua pihak harus mendukung pembangunan infrastruktur digital, fasilitas riset, pengembangan dan laboratorium," kata Rifqy.

Sementara Ahli Rancang Bangun PT Dirgantara Indonesia (DI) Andra Meida mengusulkan pembentukan program studi perawatan pesawat di Universitas. Salah satunya yang sudah dilakukan yakni di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Mataram, Lombok.

Sedangkan AI Senior Researcher BRIN Dini Fronitasari memaparkan strategi inplementasi AI dalam reindustrialisasi di segala bidang.

"AI berpotensi meningkatkan efisiensi produksi hingga 20 sampai 30 persen," jelas Dini.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya