Liputan6.com, Jakarta Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai perkembangan geopolitik global, salah satunya terkait perang dagang Amerika Serikat dengan China.
"Waspadalah wahai para patriot bangsa, kondisi seperti ini yang diinginkan oleh Administrasi Presiden AS sekarang. Setelah konsep geostrategi di Timur Tengah dan di Eropa terlaksana, kondisi geopolitik kini mulai bergeser ke Asia. Pukulan terhadap Amerika Serikat dalam perang dagang akan berkepanjangan, karena rencananya dibangunnya terusan Kra di Thailand oleh China," kata dia dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).
Advertisement
Karena itu, lanjut dia, jika sentimen SARA semakin berkembang menjadi konflik sosial yang meluas, maka tentara AS akan datang untuk melakukan misi perdamaian di bawah bendera PBB.
Advertisement
"Dengan demikian, tersusun kekuatan garis belakang yang mendalam untuk mendukung offensif AS di Laut China Selatan. Kita tidak mau jika di negara kita terjadi perang saudara dan tidak mau menjadi kancah pertempuran antar super powers, yang mngakibatkan hancurnya kita dan hari depan anak cucu kita," jelas Hendropriyono.
Menurut dia, wajar jika Indonesia waspada mengingat posisi Indonesia dalam posisi BRICS. Diketahui, Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh dalam kerjasama trans regional BRICS+.Â
"Sementara itu ambang perang finansial sudah semakin jelas, bahwa RI berada dalam posisi BRICS yang berseberangan dengan kedaulatan USD," jelas Hendropriyono.
Â
Â
Tak Menebar Kebencian
Karena itu, Hendropriyono meminta semua pihak untuk tak menebar kebencian antar masyarakat Indonesia. Di mana, selalu waspada akan kondisi geopolitik global saat ini.
"Berpikirlah yang jernih, kendalikan suara agar tidak menebar kebencian antar masyarakat bangsa Indonesia. Dan bertindaklah dengan kewaspadaan maksimal terhadap perkiraan keadaan intelijen strategis ini," jelas dia.
Â
Advertisement