Warga Meninggal Usai Antre LPG 3 Kg, Kementerian ESDM Minta Maaf

Kementerian ESDM meminta maaf kepada masyarakat atas antrean saat pembelian LPG 3 Kg, sehingga diduga mengakibatkan seorang warga meninggal.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 04 Feb 2025, 15:23 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 15:18 WIB
Dirjen Migas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar menemui warga yang mengantre membeli LPG 3 Kg di pangkalan kawasan Sukmjaya, Depok, Selasa (4/2/2025).
Dirjen Migas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar menemui warga yang mengantre membeli LPG 3 Kg di pangkalan kawasan Sukmjaya, Depok, Selasa (4/2/2025). (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta maaf kepada masyarakat atas antrean saat pembelian LPG 3 Kg, sehingga diduga mengakibatkan seorang warga di Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan meninggal.

"Kita dari pemerintah mohon maaf sebesar-besarnya dan berduka cita, kalau memang ada kejadian seperti itu," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar saat sidak ke sejumlah wilayah yang mengalami antrean pembelian gas di Kota Depok, Selasa (4/2/2025).

Achmad mengaku telah melakukan verifikasi terkait kebenaran warga yang meninggal usai mengantre membeli gas 3 Kg. Menurutnya, berdasarkan berita kejadian tersebut bukan disebabkan karena antrean LPG 3 Kg.

"Menurut berita di lapangan, ternyata tanpa kita membela diri, ada saja mengkait-kaitkan dengan kondisi ini. Kita harus cek kebenaran seperti apa," jelas Achmad.

Rencananya, penjualan LPG 3 Kg kepada masyarakat, mekanisme penjualan akan dikembalikan seperti awal atau sebelum diberlakukan kebijakan pembelian gas di pangkalan. Rencananya masyarakat dapat membeli LPG 3 Kg di warung pengecer yang akan berubah nama menjadi sub pangkalan.

"Ini kembali ke awal lagi, pengecer dikembalikan," ucap Achmad.

Kementerian ESDM akan mengikuti arahan Presiden Prabowo yang meminta penjualan gas 3 Kg dikembalikan seperti sebelumnya.

"Ya tentunya kita harus tegak lurus terhadap apa yang diberitakan oleh Presiden," terang Achmad.

Achmad menuturkan, penjualan LPG 3 Kg kepada masyarakat yang dijual kepada sub pangkalan sudah dirancang. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pengontrolan masyarakat penerima manfaat LPG 3 Kg.

Antrean Gas Elpiji 3 Kg Membawa Duka, Warga Tangsel Meninggal Diduga Kelelahan

Antrean Gas Elpiji 3 Kg Membawa Duka, Warga Tangsel Meninggal Diduga Kelelahan
Seorang warga Pamulang, Tangsel meninggal dunia diduga kelelahan mencari dan mengantre gas elpiji 3 kg. Korban sempat jalan terhuyung, lalu istirahat sejenak dan jatuh saat pulang dengan menenteng dua tabung gas melon. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)... Selengkapnya

Seorang ibu paruh baya bernama Yonih (62) meninggal dunia usai terjatuh sembari menenteng 2 tabung gas elpiji 3 kg, Senin (3/2/2025).

Warga Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu diduga kelelahan setelah sebelumnya mencoba mencari gas elpiji 3 kg untuk dirinya berjualan.

Sebelum meninggal, sekitar jam 10 pagi, Yonih meninggalkan rumah menuju agen gas elpiji terdekat yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Namun sekitar pukul 11.00 WIB, ada warga yang melihat Yonih sudah jalan sempoyongan sembari membawa 2 tabung gas melon. Yonih sempat beristirahat duduk sebentar hingga akhirnya terjatuh dan tak sadarkan diri.

Warga yang melihat pun langsung berbondong-bondong membawanya ke rumah yang tak berapa jauh. Ibu berusia 62 tahun itu pun dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 13.30 di rumah sakit terdekat.

"Tidak ada gejala apa-apa. Pagi kan dagang nasi uduk. Ngobrol sama saya soal gas, terus bilang infonya ada gas mau turun, ya sudah kita siap-siap," kata Dedi, kerabat korban.

Dedi menduga, korban kelelahan saat mencari dan mengantre gas elpiji 3 kg. Sebab sebelum ikut mengantre dengan warga lain, Yonik harus bangun subuh, memasak nasi uduk dan lauk pauknya, hingga berjualan.

Setelah berjualan, dia harus mencari tabung gas melon atau LPG 3 kg yang membuatnya berdiri lama untuk mengantre.

"Habis antre, kecapean, sempat duduk sebelum pulang. Enggak ada sakit sebelumnya," kata dia.

Menteri Bahlil Minta Maaf atas Tragedi Nenek Meninggal Saat Antre Gas LPG 3 Kg

Seorang perempuan menangis di depan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Pangkalan Gas 3 Kg, Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).
Seorang perempuan menangis di depan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Pangkalan Gas 3 Kg, Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)... Selengkapnya

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta maaf atas kejadian yang menimpa salah seorang nenek yang meninggal dunia saat mengantre untuk membeli tabung gas LPG 3 Kg. Bahlil menjelaskan bahwa langkah penertiban penjualan gas LPG tersebut dilakukan semata-mata untuk penataan distribusi yang lebih baik.

"Sebagai pemerintah, kami memohon maaf atas kejadian ini. Penertiban ini semata-mata dilakukan untuk penataan yang lebih baik. Kami akan segera melakukan perbaikan," ungkap Bahlil di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Selasa (4/2/2025).

Bahlil juga menyampaikan bahwa ia mendapatkan kabar mengenai meninggalnya nenek tersebut melalui pemberitaan yang ada. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa penataan pembelian tabung gas LPG 3 Kg tersebut bertujuan untuk memastikan subsidi gas tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.

"Tujuan kami adalah agar rakyat bisa mendapatkan LPG dengan cara yang lebih mudah dan terjangkau," ujar Bahlil, menegaskan komitmen pemerintah untuk penataan distribusi subsidi gas tersebut.

Infografis Beli Gas Subsidi LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024
Infografis Beli Gas Subsidi LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024 (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya