Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengklaim masih satu visi dengan Presiden Prabowo Subianto soal kebijakan penyaluran gas elpiji 3 kg.
Menurut Bahlil, Presiden Prabowo sudah bicara di beberapa kesempatan agar gas bersubsidi tepat sasaran. Hal itu yang melandasi Bahlil membuat kebijakan melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kg.
Baca Juga
"Bapak Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan memerintahkan untuk memastikan agar LPG ataupun subsidi tepat sasaran. Itulah kenapa kami membuat kebijakan ini (melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kg). Sehingga kita pada frame yang sama dan ini merupakan bagian konsekuensi menertibkan yang bengkok-bengkok menjadi lurus," kata Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan di Rakernas Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan soal mengapa dirinya mengeluarkan kebijakan soal penyaluran gas elpiji 3 kg karena melihat ada yang tidak beres.
"Sebagai kader Golkar yang berangkat dari bawah dan berproses dalam keluarga yang serba keterbatasan, yang pernah merasakan hasil dana subsidi beras jatah, rasanya hati ini bergejolak melihat yang lain berpesta pora dengan memanfaatkan fasilitas negara. Hati saya bergejolak," ujar Bahlil Lahadalia.
Bahlil mengungkapkan, harga gas elpiji 3 kg sebenarnya dari negara hanya Rp12.750. Kemudian sampai di pengecer seharusnya hanya Rp18.000 atau maksimal Rp19.000. Namun yang terjadi justru di pengecer dijual dengan harga Rp23.000 hingga Rp30.000.
"Kalau saya mengurai uangnya puluhan triliun. Bapak ibu bayangkan 18.000 yang harusnya rakyat dapat dijual 25.000, selisihnya berapa? 7.000 itu sudah sekitar 15 persen, hampir 20 persen dari subsidi. Kalau 15 persen sampai 20 persen kali 87 triliun, itu sudah sama dengan 15 sampai 17 triliun, itu baru selisih harga," jelasnya.
"Yang ketiga adalah volume rata-rata kalau 25 persen sampai 30 persen yang bocor, subsidi tidak bisa buat sasaran, kali 87 triliun itu sama dengan kurang lebih 25 triliun. Bapak ibu semua, negara memberikan subsidi yang tidak tepat sasaran dan ini dinikmati oleh sekelompok orang. Ini bukan barang gampang, tapi kapan ini kemudian tidak kita berikan," pungkas dia.
Warga Marahi Bahlil Sambil Tunjuk-tunjuk Wajahnya
Menteri BUMN Bahlil Lahadalia beberapa hari terakhir sedang naik daun. Bukan prestasinya yang membanggakan rakyat, melainkan kebijakannya yang menyengsarakan rakyat.
Bahlil ujug-ujug bikin kebijakan melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kg. Akibatnya kebijakan itu memicu kelangkaan stok gas elpiji 3 kg. Masyarakat pun kesulitan.
Mereka terpaksa mengantre panjang di pangkalan gas hanya untuk mendapatkan satu tabung gas elpiji 3 kg. Bahkan ada seorang warga meninggal dunia karena kelelahan mengantre gas elpiji 3 kg. Baca Antrean Gas Elpiji 3 Kg Membawa Duka, Warga Tangsel Meninggal Diduga Kelelahan
Bahkan viral seorang warga Tangerang meluapkan kekesalannya saat bertemu Bahlil. Reaksi amarah warga ini dianggap mewakili ekspresi rakyat kecil yang kesusahan akibat kebijakan Bahlil.
Pria itu bernama Efendi. Dia menyampaikan protesnya secara langsung kepada Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke agen gas di kawasan Cibodas, Tangerang, pada Selasa (4/2/2025).
Sambil menenteng tabung gas kosong, Efendi dengan penuh emosi berbicara kepada Bahlil yang saat itu berdiri dengan pengawalan ketat. "Saya sekarang lagi masak, Pak, saya tinggal demi gas," ujar Efendi emosi dengan nada bergetar.
Bahlil tak banyak bicara saat menanggapi keluhan Efendi. Seolah ingin menenangkan dan menyudahi, Bahlil hanya mengucap, "iya, iya, iya."
Efendi terus menyampaikan keluhannya, menyoroti dampak kelangkaan gas terhadap kebutuhan rumah tangga.
"Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar butuh makan, butuh kehidupan, pak," ucap Efendi bergetar.
Bahlil Kembali mencoba menenangkan suasana. "Oke, sudah Pak, ya," ujar Bahlil.
Masih tak puas, Efendi kembali menegaskan pentingnya logika dalam menangani permasalahan ini. "Logika berjalan dong, Pak," ucap Efendi sambil menunjuk-nunjuk wajah Bahlil.
"Iya iya, sudah Pak ya. Sudah Pak ya, sudah-sudah kita paham, Pak. Kita mengurus banyak orang dan bapak juga," kata Menteri ESDM itu sebelum akhirnya meninggalkan lokasi.
Advertisement
Prabowo Batalkan Kebijakan Bahlil
Setelah menuai protes rakyat, Presiden Prabowo Subianto akhirnya meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar memberi izin pengecer gas elpiji 3 kg untuk aktif berjualan kembali.
"Setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Dasco menyebut rencana pengecer-pengecer menjadi sub pangkalan akan dilakukan secara bertahap. "Sambil itu parsial dilakukan, para pengecer akan diminta, Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar per hari ini pengecer itu bisa berjualan kembali sambil kemudian secara parsial aturannya kemudian diselaraskan," kata Dasco.
Dasco menegaskan pelarangan pengecer menjual gas elpiji 3 kg bukan dari Prabowo Subianto. "Sebenarnya ini bukan kebijakannya dari Presiden untuk kemudian melarang kemarin itu, tapi melihat situasi dan kondisi tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali," kata dia.
Selain itu Dasco menegaskan stok LPG aman dan tak pernah langka. "Stok tidak langka, stok ada, stok terkonfirmasi tidak langka," kata Dasco.
Â
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com