Sugiono Gerindra Sebut Koalisi Permanen Kunci Keberlanjutan Persatuan Bangsa

Wacana koalisi permanen berhembus usai pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. Hingga puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra, sejumlah tokoh partai pun masih mengulas hal tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra Diperbarui 15 Feb 2025, 19:10 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 19:10 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono. (Foto: Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wacana koalisi permanen berhembus usai pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. Hingga puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra, sejumlah tokoh partai pun masih mengulas hal tersebut.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono menyatakan bahwa usulan koalisi permanen didasari untuk menjaga persatuan dan kerukunan.

“Damai dan sejuk, itu. Banyak pelajaran di sekitar kita yang menunjukkan bahwa perdamaian dan kerukunan itu mahal harganya. Yang pasti itu,” ucap Sugiono usai menghadiri puncak perayaan HUT Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Sabtu (15/2/2025).

Nilai penting persatuan dan kerukunan, lanjut dia, juga telah disadari para pendiri bangsa dan direalisasikan hingga Republik Indonesia bisa merdeka.

Sugiono mengatakan bahwa persatuan dan kerukunan merupakan hal yang harus dijaga di setiap lapisan. Dari tingkat elite hingga ke masyarakat berbagai kalangan.

Menurutnya, koalisi jangan hanya untuk kepentingan jangka pendek. Koalisi permanen yang didasari motif untuk memelihara persatuan dan kerukunan perlu diupayakan untuk stabilitas nasional jangka panjang.

“Jangan hanya melihat permasalahan bangsa ini lima tahunan dari pilpres ke pilpres ya. Harus lebih dari itu kalau ingin negara kita utuh,” ucap Sugiono.

Promosi 1

Ramai-Ramai Dukung Koalisi Permanen Prabowo Subianto

Wacana koalisi permanen berhembus usai pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. Hingga puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra, sejumlah tokoh partai pun masih mengulas hal tersebut.

Menteri ESDM yang juga Ketua Umum (Ketum) Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan, kado spesial di HUT Gerindra adalah dukungan penuh dari partainya untuk Prabowo.

“Dalam koalisi ini, yang kemarin didengungkan atau digagas oleh Pak Presiden Prabowo untuk koalisi permanen yang kursinya 80 persen lebih. Saya kira ini strategi yang bagus dalam memperkokoh untuk mendukung Indonesia Emas,” tutur Bahlil di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Bahlil menilai, Gerindra merupakan partai yang sukses lantaran dalam 17 tahun ini berhasil mengantarkan ketua umumnya menjadi presiden. Tidak hanya itu, tingkat kepercayaan publik dalam 100 hari pertama kerja mencapai 80 persen lebih.

“Kado spesialnya kita dukung sampai akhir. Sampai 2029. Bila perlu lanjut lagi,” jelas dia.

Bahlil mengamini dukungannya untuk Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2029. Dia pun akan menyukseskan perjalanan pemerintahan saat ini hingga lima tahun ke depan dan seterusnya.

“Iya dong, saya harus dukung. Bukan hanya saya, DPP Partai Golkar juga. Jadi DPP Partai Golkar sudah memutuskan dalam Munas untuk bersama-sama dengan presiden dan partai koalisi lain dalam mengawal, menjaga, dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo dan Mas Gibran,” kata Bahlil.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait sempat menyinggung koalisi permanen usai pertemuan bersama di Hambalang.

“Kita lagi parlemen 80 persen, 80 persen di parlemen. Pemerintah solid ya, dan presiden akan ke arah koalisi permanen,” ujar Maruarar.

Surya Paloh: Koalisi Permanen Memungkinkan, tapi Sampai Kapan

Ketua Umum (Ketum) Nasdem Surya Paloh menanggapi wacana koalisi permanen yang berhembus usai pertemuan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

“Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan,” tutur Surya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Surya menyebut, pihaknya akan melakukan pengkajian lewat tim khusus terkait wacana koalisi permanen tersebut.

“Tetapi pada dasarnya itu hal yang baik, kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu kan?” jelas dia.

Dia menyatakan, tidak menutup kemungkinan makna permanen dalam dunia politik pun memiliki batasan waktu.

“Pasti ada batas waktunya, apakah dua kali pemilu, tiga kali pemilu, empat kali pemilu, lima kali pemilu dan sebagainya,” Surya menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya