Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah memeriksa Evelin Dohar Hutagalung, eks pengacara dari Arif Nugroho, anak bos Prodia. Evelin diperiksa bersama suaminya, JK, terkait dugaan kasus penipuan, penggelapan, serta pencucian uang.
Pemeriksaan keduanya sebagai saksi terlapor berlangsung di Polda Metro Jaya pada Selasa, 18 Februari 2025 kemarin.
Baca Juga
Kasus ini diusut oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya setelah menerima laporan dari Arif Nugroho melalui kuasa hukumnya. Laporan tercatat dengan nomor LP/B/612/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, 27 Januari 2025.
Advertisement
"Keduanya diperiksa dalam rangka penyidikan terhadap dugaan penipuan dan atau penggelapan dan atau Tindak Pidana Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).
Ade Safri menerangkan, Evelin bersama suami tiba pada pukul 18.14 WIB. Sementara itu, pemeriksaan dimulai pada pukul 18.23 WIB hingga pukul 23.16 WIB.
Dalam pemeriksaan, Ade Safri menyebut, Evelin dicecar 31 pertanyaan oleh penyidik. Sedangkan, sang suami, JK dihujani 26 pertanyaan. Pemeriksaannya terhadap JK tuntas pada pukul 23.30 WIB.
"Pemeriksaan terhadap EDH dan JK selama kurang lebih lima jam," ucap dia.
Sebelumnya, kasus dugaan pemerasan anak bos Prodia, membuka tabir baru. Ada pihak lain yang disebut ikut terseret. Dia adalah seseorang berinisial EDH, yang merupakan mantan pengacara anak Bos Prodia, Arif Nugroho. Nama Arif belakangan menyita perhatian setelah menjadi korban pemerasan oknum polisi saat beperkara di Polres Metro Jaksel.
Kasus Penggelapan Mobil
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membeberkan, kejadian penggelapan terjadi pada April 2024. Kala itu, EDH meminta Arif Nugroho untuk menjual mobilnya demi membantu mengurus perkara hukum.
"Sebagai bagian dari kesepakatan, korban meminta agar hasil penjualan mobil mewah tersebut sebesar Rp 3,5 Miliar ditransfer kepadanya," ujar dia saat konferensi pers, Rabu (29/1/2025).
Nyatanya, uang hasil penjualan tak kunjung diberikan kepada Arif Nugroho. Begitupun mobilnya. Akibatnya, Arif Nugroho merugi hingga Rp 6,5 Miliar.
Atas kejadian itu, Arif Nugroho yang merasa dirugikan mengadukan hal ini ke Polda Metro Jaya.
Advertisement
