Rano Karno: Pencak Silat Bukan Sekadar Ilmu Bela Diri, Ada Nilai yang Terkandung

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno, membuka Kejuaraan Pencak Silat Piala Gubernur DKI Jakarta pada Senin (24/2/2025) di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Kejuaraan ini menandai dimulainya kembali ajang serupa setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, dengan tujuan mempromosikan olahraga tradisional Indonesia.

"Memang kemarin karena pandemi sempat berhenti, ini kita mulai lagi. Terakhir itu di tahun sebelum COVID. Insya Allah, setelah ini kita akan rutinkan setiap tahun,” ujar Rano Karno di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (24/2/2025).

Rano menyebut, kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan atlet pencak silat, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun silaturahmi antar anak-anak Jakarta.

“Ini juga untuk menghindari kumpul-kumpul yang tidak ada gunanya. Jadi, olahraga adalah media yang paling efektif ya," sambung Rano.

Ia juga menekankan pentingnya pencak silat sebagai olahraga yang tidak hanya mengajarkan bela diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai kebudayaan dan pendidikan karakter.

"Selain melestarikan kebudayaan, pencak silat memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa ini bukan hanya ilmu bela diri, tapi juga ada nilai-nilai yang terkandung dalam silat itu sendiri,” tambahnya.

Rano Karno juga mengungkapkan harapan besar agar kejuaraan ini dapat memberi dampak positif, tidak hanya untuk pengembangan olahraga, tetapi juga untuk mengurangi fenomena tawuran di kalangan remaja.

“Saya sangat optimis. Bahkan nanti, ada panggung besar yang saya siapkan. Bayangkan kalau anak-anak tampil di Car Free Day, seribu anak dengan pakaian silat, luar biasa kan? Itu adalah tempat mereka mengekspresikan kecintaannya pada kebudayaan,” jelasnya.

Rano menyatakan bahwa penciptaan kegiatan positif seperti ini dapat mengurangi tawuran yang sering terjadi di beberapa wilayah.

“Kita harus menciptakan tempat seperti ini untuk mengurangi tawuran. Meskipun karakter wilayah berbeda-beda, kegiatan positif ini bisa menjadi alternatif bagi anak-anak untuk menyalurkan energi mereka ke hal yang lebih bermanfaat,” tambahnya.