Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, atau yang kerap disapa Gus Ipul menegaskan akan membuat legacy pemberdayaan berbasis masyarakat. Salah satu langkahnya adalah dengan merevitalisasi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali.
"Kerja Bakti ini bukan hal baru, kami ingin menguatkan kolaborasi, ingin menguatkan kebersamaan. Sesuatu kalau dilakukan bersama-sama terpadu dan berkelanjutan akan kelihatan hasilnya. Ada bedanya before after," ujarnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, kerja bakti di Tahura Ngurah Rai akan menjadi kali ketiga Kementerian Sosial mengadakan upaya revitalisasi sungai sekaligus memberdayakan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai.
Advertisement
Gus Ipul pun menegaskan, akan terus melakukan aktivitas serupa secara berkelanjutan di berbagai titik di Indonesia dan bukan sekadar formalitas semata.
"Besok saya tidak ingin formal tapi berkelanjutan, untuk menbuat lingkungan di sini bersih dan masyarakatnya punya kesadaran. Kita ingin bikin langkah-langkah kecil dari satu desa atau tempat mana pun untuk bikin perubahan berbasis masyarakat," tegasnya.
Dalam mengatasi krisis sampah yang melanda Tahura Ngurah Rai, Kemensos merangkul berbagai pihak untuk berkolaborasi. Tak hanya melibatkan pemerintah setempat, Kemensos juga melibatkan pilar-pilar sosial, desa adat, pemerintah daerah dan juga organisasi lingkungan hidup seperti Sungai Watch.
Dijalankan Secara Berkelanjutan
Gus Ipul pun berpesan kerja bakti yang dilakukan supaya tidak dijalankan satu kali saja. Ia menilai, dibutuhkan upaya pembersihan berkesinambungan untuk menangani krisis sampah dan permasalahan sosial yang turut timbul.
"Saya berharap (kerja bakti) ini akan berkelanjutan. Kalau perlu, pakai ekskavator," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Lapangan Sungai Watch, I Made Dwi Bagiasa mengungkapkan bahwa kolaborasi berbagai pihak dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kami dari Sungai Watch tidak bisa sendiri, tentu membutuhkan semua pihak," ungkapnya.
"Empat tahun lalu, kondisi Tahura menyerupai bukit sampah, dengan kolaborasi berbagai pihak untuk merevitalisasi Tahura, keadaannya kini membaik, meski masih banyak sampah yang harus dibersihkan," jelas I Made Dwi Bagiasa.
(*)
Advertisement
