Taj Yasin: Keselarasan Kurikulum SMK dan Dunia Usaha Terus Dilakukan Guna Kurangi Pengangguran

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan bahwa keselarasan kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terus dilakukan.

oleh Fachri pada 26 Feb 2025, 16:50 WIB
Diperbarui 26 Feb 2025, 16:49 WIB
Taj Yasin.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Ma'arif, Kota Magelang, Rabu, 26 Februari 2025. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Magelang Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan bahwa keselarasan kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terus dilakukan. Ia mengatakan, hal itu sebagai upaya menekan tingkat pengangguran.

"Keselarasan itu harus benar-benar dioptimalkan agar setiap lulusan SMK dapat sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri," tegasnya.

"Untuk mengatasi pengangguran, (sekolah) akan kita match-kan dengan DUDI," imbuh Taj Yasin.

Selain itu, dirinya pun mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan secara berkelanjutan memberikan pelatihan kepada masyarakat, baik lewat Balai Latihan Kerja (BLK) atau menggandeng pihak swasta.

"Pemerintah akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, kemarin dari BAZNAS Jateng juga memberikan pelatihan kepada para santri untuk mendapatkan keterampilan,” ungkap Taj Yasin.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat, pada tahun 2021 angka pengangguran berada pada 5,95 persen, kemudian turun menjadi 5,57 persen pada 2022, dan 5,13 persen pada 2023. Sedangkan pada Agustus 2024 turun menjadi 4,78 persen.

Penurunan angka pengangguran tersebut tidak lepas dari program-program yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Salah satunya adalah link and match pada Sekolah Menengah Kejuruan dengan dunia usaha dan dunia industri.

 

Langkah Entaskan Kemiskinan

Ratusan Santri Dibekali Keterampilan Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Entaskan Kemiskinan
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di acara membuka pelatihan keterampilan usaha boga dan barista yang berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah (MATJ) pada Selasa, (25/2/2025).... Selengkapnya

Sebelumnya, guna mengurangi kemiskinan, sebanyak 103 santri dan 10 mahasiswa dari berbagai pondok pesantren dan perguruan tinggi mendapatkan pelatihan tata usaha boga dan barista yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan Provinsi Jawa Tengah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyatakan, pihaknya mendorong para santri mengambil bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayahnya.

 "(Pelatihan ini) sebagai upaya menanggulangi kemiskinan dan membuka peluang usaha bagi masyarakat Jawa Tengah," kata Taj Yasin saat acara membuka pelatihan yang berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah (MATJ) pada Selasa, (25/2/2025).

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini mengapresiasi Baznas RI dan Provinsi Jateng yang telah menjalin kerja sama, sehingga pelatihan dapat terlaksana, dan manfaatnya akan dirasakan masyarakat.

"Ini juga berdampak terhadap pengentasan kemiskinan dan kebermanfaatan ke depan. Tidak hanya membuka toko kue atau makanan, tapi bisa menjadi guru di SMK, lembaga kursus, dan lain sebagainya," ujarnya.

Gus Yasin mengatakan, hasil dari pelatihan ini dapat dipraktikkan di lingkungan pondok pesantren. Misalnya pada saat acara haflah, konsumsinya bisa dikelola secara mandiri. 

“Ini juga bisa menjadi sumber ladang usaha milik pondok atau para santri," tuturnya.

Yasin menyampaikan, ke depan semakin banyak pelatihan yang diselenggarakan di berbagai bidangnya, sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.

 

(*)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya