Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 1 Maret 2025 jatuh pada hari Sabtu. Lebih dari sekadar hari biasa, tanggal ini menyimpan makna penting bagi Indonesia dan dunia, menandai berbagai peringatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional. Peringatan-peringatan tersebut antara lain Hari Penegakan Kedaulatan Negara dan Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia. Uniknya, 1 Maret 2025 juga menandai dimulainya ibadah puasa Ramadan 1446 H di Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang diperingati pada 1 Maret 2025 ini menyoroti beragam aspek kehidupan, mulai dari sejarah perjuangan bangsa, isu sosial global, hingga pelestarian lingkungan. Perpaduan peringatan nasional dan internasional pada satu tanggal menunjukkan betapa kaya dan kompleksnya dinamika kehidupan di dunia.
Baca Juga
Dengan beragamnya peringatan tersebut, 1 Maret 2025 mengajak kita untuk merenungkan nilai-nilai perjuangan, pentingnya kesetaraan, serta tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan sesama.
Advertisement
Hari Penegakan Kedaulatan Negara
Setiap 1 Maret diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Peringatan ini dilatarbelakangi oleh peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang terjadi di Yogyakarta pada 1949.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, peristiwa ini terjadi sebagai wujud respons atas Agresi Militer Belanda ke-II. Saat itu, Yogyakarta yang merupakan ibu kota Indonesia menjadi sasaran utama.
Suasana negara yang saat itu sangat tidak kondusif diperparah dengan adanya propaganda Belanda di dunia luar. Belanda menyebarkan informasi bahwa tentara Indonesia sudah tidak ada.
Demi menjaga kedaulatan negara, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kemudian mengirimkan surat kepada Letnan Jenderal Soedirman. Surat tersebut dimaksudkan sebagai izin untuk meluncurkan serangan. Jenderal Sudirman pun menyetujui hal tersebut dan meminta Sri Sultan HB IX untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.
Pada 1 Maret 1949 sekitar pukul 06.00, serangan besar-besaran dilakukan serentak di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Serangan tersebut diluncurkan sesaat setelah sirene dibunyikan.
Dalam penyerangan tersebut, Letkol Soeharto memimpin pasukan dari sektor barat hingga ke batas Malioboro. Sementara itu, Ventje Sumual memimpin sektor timur, Mayor Sardjono memimpin sektor selatan dan timur, sedangkan Mayor Kusno memimpin sektor utara.
Khusus sektor kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki. Dalam serangan ini, TNI berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam.
Tepat pukul 12.00, seluruh pasukan TNI mundur. Hal ini sesuai dengan yang telah ditentukan.
Melalui serangan ini, bangsa Indonesia membuktikan bahwa eksistensi tentara Indonesia masih ada. Hal itu pun memberikan dampak sangat besar bagi pihak Indonesia yang sedang mengikuti sidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Serangan ini sekaligus memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundingan di Dewan Keamanan PBB.
Untuk mengenang peristiwa ini, dibangunlah Monumen Serangan Umum 1 Maret di sekitar area Museum Benteng Vredeburg. Bukan itu saja, Serangan Umum 1 Maret 1949 juga divisialisasikan melalui minirama di diorama III Museum Vredeburg Yogyakarta. Pengunjung dapat melihat detail terkait gambaran peristiwa tersebut.
Sementara itu, Hari Penegakan Kedaulatan Negara ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Tujuan peringatan ini untuk menanamkan nilai-nilai sejarah, termasuk sejarah penting peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Advertisement
Hari Tanpa Diskriminasi
Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia atau Zero Discrimination Day merupakan peringatan yang digelar setiap tanggal 1 Maret setiap tahunnya. Peringatan ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak semua orang mengakhiri segala bentuk diskriminasi.
Sehingga masyarakat bisa membuat kehidupan antar sesama yang jauh lebih harmonis dan adil. Melansir dari Livemint pada peringatan tahun ini Hari Tanpa Diskriminasi merupakan peringatan yang ke-10 tahun.
UNAIDS juga menuturkan bahwa dalam peringatan tahun ini memiliki tema bertajuk “Melindungi kesehatan setiap orang, melindungi hak-hak setiap orang”. UNAIDS menuturkan bahwa hak setiap orang sangat penting untuk dilindungi.
Sehingga menjunjung tinggi hak setiap orang merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Pasalnya setiap orang memiliki peran untuk bisa mengakhiri diskriminasi di antara masyarakat.
Diskriminasi sendiri merupakan sebuah tindakan perlakuan yang bias, tidak adil, hingga merugikan terhadap seseorang atau sekelompok orang. Melansir dari KBBI, diskriminasi merupakan perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan beberapa hal.
Misalnya warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan lain sebagainya yang membuat seseorang mendapatkan perlakukan berbeda. Sehingga dengan kehadiran Hari Tanpa Diskriminasi bisa bermanfaat untuk memulai gerakan solidaritas di seluruh negara.
Peringatan ini menjadi pengingat yang membuka pandangan masyarakat tentang pentingnya kesetaraan hingga perdamaian. Pasalnya setiap individu, komunitas, bahkan masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan hidup damai tanpa adanya diskriminasi.
Melansir dalam beberapa sumber Hari Tanpa Diskriminasi dicetuskan oleh Direktur UNAIDS Michel Sidibe pada tahun 2013. Diketahui Michel Sidibe terinspirasi dengan Hari AIDS Sedunia.
Sementara itu PBB menyetujui rancangan kampanye tersebut dengan tujuan memberikan kehidupan manusia dan kebebasannya dalam mendapatkan kehormatan. Kemudian di tahun berikutnya PBB mulai memperingati Hari Tanpa Diskriminasi pertama tanggal 1 Maret 2014.
Sejak peringatan pertama tersebut tahun berikutnya dunia pun mulai mengikuti peringatan tersebut. Misalnya saja di tahun 2015 masyarakat Amerika yang keturunan Armenia mulai menggelar aksi di California untuk mengenang korban genosida Armenia.
Melansir dari Hindustan Times, inti tujuan dari peringatan ini untuk menginisiasi gerakan solidaritas di tingkat internasional untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi berdasarkan ras, gender, seksualitas, usia, agama, disabilitas, hingga faktor-faktor lainnya.
Awal Puasa Ramadhan 1446 H
Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Maret 2025 sebagai awal bulan Ramadan 1446 Hijriah. Bulan Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia, yang dipenuhi dengan ibadah, refleksi diri, dan berbagi.
Dimulainya Ramadan pada 1 Maret 2025 menambah kekhususan hari tersebut. Semoga bulan Ramadan ini membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat Islam di Indonesia dan dunia.
Semoga momentum ini dapat memperkuat persatuan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Sebagai penutup, 1 Maret 2025 menjadi hari yang sarat makna, mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai perjuangan, kesetaraan, pelestarian lingkungan, dan semangat kebersamaan.
Advertisement
