Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jakarta (BPBD Jakarta) memperbarui data wilayah terdampak banjir hingga Senin pagi (3/3/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Tercatat, sebanyak 47 RT mengalami tinggi genangan air yang bervariasi. Banjir di Jakarta ini akibat Kali Ciliwung meluap.
Advertisement
Baca Juga
"BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas," tutur Pusdalops BPBD Jakarta dalam keterangannya.
Advertisement
Kemudian, BPBD Jakarta mencatat, terdapat 28 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) yang terendam banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung.
"Hingga pukul 04.00 WIB genangan (banjir) terjadi di 28 RT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin (3/3/2025) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam banjir.
"Hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu 2 Maret 2025 menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi siaga 3 atau waspada pada pukul 20.20 WIB," papar Yohan.
Kemudian, lanjut Yohan, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga 2, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi siaga 1 atau bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.
Berikut sederet fakta terkait banjir Jakarta yang terjadi akibat luapan Kali Ciliwung dihimpun Tim News Liputan6.com:
Â
1. Satu Warga Puncak Bogor Hilang Terseret Arus Banjir Sungai Ciliwung
Seorang warga dilaporkan hilang usai terseret arus Sungai Ciliwung di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu malam 2 Maret 2025.
"Iya betul ada satu orang hilang hanyut," kata Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin.
Korban diketahui bernama Asep Mulyana (55), warga Kampung Anggraini, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua.
"Korban sampai sekarang belum ditemukan," ujar Komarudin.
Ia mengungkapkan Asep Mulyana hanyut bersama bangunan rumahnya yang berada di bibir Sungai Ciliwung sekitar pukul 20.00 WIB.
"Pada saat kejadian, Asep sedang berada di dalam rumah dan rumahnya tergerus lalu hanyut diterjang arus sungai yang sedang meluap," ungkapnya.
Tim relawan bersama warga sempat melakukan pencarian hingga radius 3 kilometer dari lokasi kejadian. Namun, hingga Minggu tengah malam belum membuahkan hasil.
"Karena cuaca dan kondisi medan tidak memungkinkan, pencarian sementara dihentikan dan dilanjutkan esok pagi," kata dia.
Sementara akibat luapan Ciliwung ini, warga yang bermukim di bantaran sungai telah dievakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sungai Ciliwung sempat meluap dampak hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Puncak sejak Minggu sore hingga malam. Dua jembatan putus akibat diterjang banjir.
Adapun jembatan yang putus berada di Pondok 10, Desa Tugu Selatan dan di Jalan Hankam, Desa Cikopo, Kecamatan Cisarua.
Â
Advertisement
2. Kali Ciliwung Meluap, 47 RT di Jakarta Terdampak Banjir hingga Pagi Tadi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta memperbarui data wilayah terdampak banjir hingga Senin (3/3/2025) pagi ini, sekitar pukul 08.00 WIB. Tercatat sebanyak 47 RT mengalami tinggi genangan air yang bervariasi. Banjir di Jakarta ini akibat Kali Ciliwung meluap.
"BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas," tutur Pusdalops BPBD Jakarta dalam keterangannya.
Dengan pengerahan personel tersebut, genangan air pun ditargetkan surut dalam waktu cepat. Terdata sejumlah wilayah yang mengalami banjir seperti di Tanjung Barat, Pejaten Timur, Bidara Cjna, hingga Kebon Baru.
Adapun data wilayah terdampak banjir adalah sebagai berikut:
Jakarta Selatan terdapat 20 RT yang terdiri dari:
1. Kelurahan Tanjung BaratJumlah: 4 RT
Ketinggian: 80 s.d 300 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan PengadeganJumlah: 1 RT
Ketinggian: 130 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
3. Kelurahan RawajatiJumlah: 7 RT
Ketinggian: 100 s.d 220 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
4. Kelurahan Pejaten Timur
Jumlah: 6 RT
Ketinggian: 350 s.d 370 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
5. Kelurahan Kebon Baru
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 60 s.d 100 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Â
3. 28 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam Banjir Akibat Kali Ciliwung Meluap
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, terdapat 28 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) yang terendam banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung.
"Hingga pukul 04.00 WIB genangan (banjir) terjadi di 28 RT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin (3/3/2025) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam banjir.
Ia menjelaskan bahwa hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu 2 Maret 2025 menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi siaga 3 atau waspada pada pukul 20.20 WIB.
Kemudian, lanjut Yohan, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga 2, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi siaga 1 atau bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.
Selanjutnya di Pos Pantau Depok kata Yohan, berstatus siaga 3 waspada pukul 21.40 WIB, siaga 2 pukul 00.00 WIB, dan siaga 1 atau bahaya pukul 00.30 WIB.
"Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta," katanya.
Berikut 28 RT yang terdampak banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta.
Jakarta Selatan terdapat 11 RT yang terdiri dari:
Kelurahan Lenteng Agung dua RT dengan ketinggian air 30-40 sentimeter. Kelurahan Tanjung Barat, banjir terjadi di dua RT dengan ketinggian air mulai dari 40 sentimeter sampai 1,15 meter.
Kelurahan Rawajati, satu RT ketinggian air 30 sentimeter. Kelurahan Pejaten Timur, terdapat di enam RT dengan ketinggian air 1,3 meter sampai 1,5 meter.
Jakarta Timur terdapat di 17 RT yang terdiri dari:
Kelurahan Bidara Cina dengan tiga RT terendam banjir ketinggian 60 sentimeter. Kelurahan Kampung Melayu, terdapat di empat RT dengan ketinggian 65 sentimeter.
Selanjutnya di Kelurahan Balekambang, ketinggian air 50-90 sentimeter. Kelurahan Cawang lima RT dengan ketinggian air 1,3 meter. Kelurahan Cililitan dua RT ketinggian air 30 sentimeter sampai 1,5 meter.
"Untuk penyebab banjir semua karena luapan Kali Ciliwung," jelas Yohan.
Advertisement
