7 Jembatan di Cisarua Bogor Rusak Parah Akibat Banjir Bandang

BNPB berupaya memulihkan akses jalan rusak akibat banjir di Bogor menjelang Idul Fitri dengan membangun jembatan Bailey dengan bantuan personel TNI.

oleh Nila Chrisna Yulika Diperbarui 04 Mar 2025, 06:58 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 06:58 WIB
Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, ambles, Selasa dini hari (4/3/2025). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, ambles, Selasa dini hari (4/3/2025). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu malam, (2/3/2025) merusak tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua.

Kerusakan tersebut membuat akses jalan terputus, memengaruhi mobilitas warga, dan mengancam kelancaran arus mudik menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menargetkan menyelesaikan perbaikan jempatan tersebut sebelum Lebaran.

"BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba," ujar Suharyanto dikutip dari Antara, Selasa, (4/3/2025).

Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, diketahui bahwa tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua rusak berat, bahkan ada yang hilang akibat hantaman arus deras banjir bandang.

BNPB pun meminta bantuan TNI untuk membangun jembatan rangka baja (bailey) sebagai solusi sementara agar jalan-jalan yang terputus bisa kembali dilalui masyarakat.

Suharyanto optimistis pembangunan jembatan bailey oleh personel TNI dapat selesai dalam waktu kurang dari tiga minggu, menjelang libur Lebaran.

"Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus," kata Suharyanto, yang juga melakukan peninjauan langsung di salah satu lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

Promosi 1

1.399 Jiwa Terdampak Banjir Bandang

Banjir bandang yang melanda wilayah Cisarua dan sekitarnya dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Cimanceri akibat hujan deras yang berlangsung lama.

Menurut data sementara BNPB, sebanyak 381 keluarga atau 1.399 orang terdampak oleh banjir ini. Dari jumlah tersebut, 346 orang di antaranya mengungsi, sementara satu warga dilaporkan hilang dan tengah dalam proses pencarian.

 

Hujan Deras di Puncak Bogor, Sungai Ciliwung Meluap

Hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sejak Minggu sore, menyebabkan debit air di Sungai Ciliwung meningkat drastis hingga mencapai 514.659 liter per detik di Bendung Katulampa. Akibatnya, pada pukul 21.33 WIB, status Bendung Katulampa sempat menyentuh Siaga 1 dengan tinggi muka air 220 cm, sebelum akhirnya surut ke 160 cm pada 22.15 WIB.

Meskipun debit air sempat turun, dampak dari hujan yang berkepanjangan sudah terlanjur menyebabkan banjir bandang di berbagai titik, khususnya di Kecamatan Cisarua, Bogor. Air yang meluap dari sungai membawa material lumpur dan puing-puing, memperburuk situasi di permukiman warga yang berada di dataran rendah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperingatkan bahwa banjir ini bisa berdampak ke daerah lain, termasuk Bogor dan Jakarta, karena arus air terus bergerak mengikuti aliran Sungai Ciliwung. Warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Infografis Hujan Ekstrem dan Banjir, Sukabumi, Bogor, Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hujan Ekstrem dan Banjir, Sukabumi, Bogor, Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya