Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir di beberapa wilayah Indonesia. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025).
Peringatan ini mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), termasuk Banten, dan Lampung, yang diperkirakan akan mengalami dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem tersebut. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
Advertisement
Baca Juga
Kepala BMKG menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca secara berkala. "Peringatan dini ini kami ulang-ulang. Terakhir tadi malam kami melakukan komunikasi langsung melalui telepon dengan Ibu Kalaksa BPBD Jawa Barat, SAR Bandung, serta beberapa BPBD di wilayah Banten dan Lampung. Wilayah-wilayah ini diperkirakan akan terdampak cuaca ekstrem," ujar Dwikorita Karnawati.
Advertisement
Meskipun sempat mengalami penurunan, kata dia, kondisi cuaca diprediksi akan kembali memburuk dan berpotensi ekstrem pada 10 hingga 11 Maret 2025 mendatang. BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca setiap tiga jam, bahkan hingga setiap 30 menit sekali pada hari H.
"Mohon tindak lanjutnya, terutama untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak (banjir)," ucap Dwikorita.
Selain imbauan untuk memantau informasi cuaca, BMKG juga menyoroti pentingnya antisipasi terhadap infrastruktur yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Hal ini penting untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
"Jika ada jembatan yang sangat rawan, sebaiknya ditutup sementara. Begitu juga dengan daerah lereng yang rawan longsor, sudah mulai bisa diprediksi. Mohon untuk ditutup atau dialihkan demi keselamatan masyarakat," kata Dwikorita.
Waspada Banjir dan Longsor
BMKG memberikan peringatan khusus bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka diminta untuk segera mengungsi jika situasi semakin membahayakan. "Mohon tindak lanjutnya, terutama untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak," kata Dwikorita.
Peringatan serupa juga diberikan kepada daerah-daerah yang rawan longsor. Pemerintah daerah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti menutup sementara jembatan dan jalur yang rawan longsor demi keselamatan masyarakat.
Dwikorita juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi cuaca ekstrem. "Jika ada jembatan yang sangat rawan, sebaiknya ditutup sementara. Begitu juga dengan daerah lereng yang rawan longsor, sudah mulai bisa diprediksi. Mohon untuk ditutup atau dialihkan demi keselamatan masyarakat."
Ia mengapresiasi koordinasi yang telah dilakukan oleh BPBD Jawa Barat, SAR Bandung, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menghadapi potensi bencana ini.
BMKG mengimbau masyarakat untuk aktif mengakses dan menyebarluaskan informasi cuaca terkini. Informasi yang tersedia melalui situs resmi dan aplikasi Info BMKG diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat. Dengan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.
Advertisement
Akses Informasi Cuaca Secara Berkala
Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi cuaca terkini melalui situs resmi BMKG dan aplikasi Info BMKG. Informasi yang diberikan mencakup detail kondisi cuaca di tingkat kecamatan dan desa. Informasi ini sangat penting untuk membantu masyarakat dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
BMKG secara rutin memperbarui informasi cuaca setiap tiga jam, dan bahkan hingga setiap 30 menit sekali pada hari H. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Dengan informasi yang akurat, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengunduh dan membagikan informasi cuaca tersebut kepada orang lain. Hal ini akan membantu meningkatkan kesiapsiagaan di daerah masing-masing dan meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem.
Dengan kerjasama dan kesiapsiagaan dari semua pihak, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
Kesimpulannya, peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir harus direspons serius oleh seluruh pihak. Pemantauan informasi cuaca secara berkala, antisipasi infrastruktur, dan koordinasi antar instansi sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dan menjaga keselamatan masyarakat.
