Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Rabu (5/3/2025), diprakirakan seluruh langitnya akan berawan. Kecuali di daerah Kepulauan Seribu, akan turun hujan dengan intensitas ringan. Demikian prediksi cuaca hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya diprakirakan Hujan dengan intensitas ringan. Kecuali di Jakarta Baratdan Jakarta Utara akan turun berawan. Dan pada malam hari nanti, seluruh wilayah Jakarta diprakirakan akan cerah berawan kecuali di daerah Kepulauan Seribu.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pagi berawan, lalu siang hingga malam diprediksi hujan berintensitas ringan.
Advertisement
Kemudian, di wilayah Kota Tangerang, Banten, diprediksi berawan di pagi dan malam hari berawan, lalu siang akan hujan dengan intensitas ringan dan cerah berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Timur | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawann |
Jakarta Utara | Cerah Berarwan | Berawan | Cerah Berawan |
Kepulauan Seribu | Hujan Ringan | Berawan | Hujan Ringan |
Bekasi | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Depok | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Kota Bogor | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Tangerang | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Waspada Banjir dan Longsor
BMKG memberikan peringatan khusus bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka diminta untuk segera mengungsi jika situasi semakin membahayakan.
"Mohon tindak lanjutnya, terutama untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Peringatan serupa juga diberikan kepada daerah-daerah yang rawan longsor. Pemerintah daerah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti menutup sementara jembatan dan jalur yang rawan longsor demi keselamatan masyarakat.
Dwikorita juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi cuaca ekstrem. "Jika ada jembatan yang sangat rawan, sebaiknya ditutup sementara. Begitu juga dengan daerah lereng yang rawan longsor, sudah mulai bisa diprediksi. Mohon untuk ditutup atau dialihkan demi keselamatan masyarakat."
Ia mengapresiasi koordinasi yang telah dilakukan oleh BPBD Jawa Barat, SAR Bandung, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menghadapi potensi bencana ini.
BMKG mengimbau masyarakat untuk aktif mengakses dan menyebarluaskan informasi cuaca terkini. Informasi yang tersedia melalui situs resmi dan aplikasi Info BMKG diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat. Dengan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.
Advertisement
HomeNewsPeristiwa Puncak Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi 10-11 Maret 2025, BMKG: Waspada Banjir dan Longsor BMKG memperingatkan cuaca ekstrem berpotensi banjir di Jabodetabek, Banten, dan Lampung dalam sepekan ke depan, dengan puncaknya diperkirakan pada 10-11 Maret 2025. Elza Puti PramataElza Puti Pramata Diperbarui 04 Mar 2025, 10:58 WIB Copy Link 14 Banjir Luapan Kali Ciliwung, 62 RT di Jakarta Terdampak Perbesar Petugas melakukan proses evakuasi warga terdampak banjir yang melanda di kawasan Tanjung Sanyang, Cawang, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia) Daftar Isi Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir di beberapa wilayah Indonesia. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025). Peringatan ini mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), termasuk Banten, dan Lampung, yang diperkirakan akan mengalami dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem tersebut. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi. BACA JUGA: Cuaca Hari Ini Sabtu 1 Maret 2025: Mayoritas Pagi Cerah dan Malam Berawan Kepala BMKG menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca secara berkala. "Peringatan dini ini kami ulang-ulang. Terakhir tadi malam kami melakukan komunikasi langsung melalui telepon dengan Ibu Kalaksa BPBD Jawa Barat, SAR Bandung, serta beberapa BPBD di wilayah Banten dan Lampung. Wilayah-wilayah ini diperkirakan akan terdampak cuaca ekstrem," ujar Dwikorita Karnawati. Advertisement Metode lezat ini selamatkan saya dari diabetes bertahun-tahun! Selengkapnya Meskipun sempat mengalami penurunan, kata dia, kondisi cuaca diprediksi akan kembali memburuk dan berpotensi ekstrem pada 10 hingga 11 Maret 2025 mendatang. BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca setiap tiga jam, bahkan hingga setiap 30 menit sekali pada hari H. "Mohon tindak lanjutnya, terutama untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak (banjir)," ucap Dwikorita. Selain imbauan untuk memantau informasi cuaca, BMKG juga menyoroti pentingnya antisipasi terhadap infrastruktur yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Hal ini penting untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi. "Jika ada jembatan yang sangat rawan, sebaiknya ditutup sementara. Begitu juga dengan daerah lereng yang rawan longsor, sudah mulai bisa diprediksi. Mohon untuk ditutup atau dialihkan demi keselamatan masyarakat," kata Dwikorita. Promosi 1 2 dari 3 halaman Waspada Banjir dan Longsor Evakuasi Warga Terdampak Banjir Luapan Kali Ciliwung Jakarta Perbesar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menegaskan terdapat 20 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan 42 lainnya di Jakarta Timur yang terendam. (merdeka.com/Arie Basuki) BMKG memberikan peringatan khusus bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka diminta untuk segera mengungsi jika situasi semakin membahayakan. "Mohon tindak lanjutnya, terutama untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak," kata Dwikorita. Peringatan serupa juga diberikan kepada daerah-daerah yang rawan longsor. Pemerintah daerah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti menutup sementara jembatan dan jalur yang rawan longsor demi keselamatan masyarakat. Dwikorita juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi cuaca ekstrem. "Jika ada jembatan yang sangat rawan, sebaiknya ditutup sementara. Begitu juga dengan daerah lereng yang rawan longsor, sudah mulai bisa diprediksi. Mohon untuk ditutup atau dialihkan demi keselamatan masyarakat." Ia mengapresiasi koordinasi yang telah dilakukan oleh BPBD Jawa Barat, SAR Bandung, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menghadapi potensi bencana ini. BMKG mengimbau masyarakat untuk aktif mengakses dan menyebarluaskan informasi cuaca terkini. Informasi yang tersedia melalui situs resmi dan aplikasi Info BMKG diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat. Dengan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir. Advertisement BACA JUGA: Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 26 Februari 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan, Malam Hujan Sebagian 3 dari 3 halaman Akses Informasi Cuaca Secara Berkala
Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi cuaca terkini melalui situs resmi BMKG dan aplikasi Info BMKG. Informasi yang diberikan mencakup detail kondisi cuaca di tingkat kecamatan dan desa. Informasi ini sangat penting untuk membantu masyarakat dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
BMKG secara rutin memperbarui informasi cuaca setiap tiga jam, dan bahkan hingga setiap 30 menit sekali pada hari H. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Dengan informasi yang akurat, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengunduh dan membagikan informasi cuaca tersebut kepada orang lain. Hal ini akan membantu meningkatkan kesiapsiagaan di daerah masing-masing dan meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem.
Dengan kerjasama dan kesiapsiagaan dari semua pihak, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
Kesimpulannya, peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir harus direspons serius oleh seluruh pihak. Pemantauan informasi cuaca secara berkala, antisipasi infrastruktur, dan koordinasi antar instansi sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dan menjaga keselamatan masyarakat.
