Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan prakiraan tren puncak curah hujan dasarian bulan Maret 2025.
Prakiraan ini dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali dimulai dari tanggal 11 Maret hingga 20 Maret 2025..
Baca Juga
“Hasil analisis untuk 10 hari ke-2 dan 10 hari ke-3 di bulan Maret. Ini ternyata tren puncaknya justru di 10 hari ke-2. Jadi tadi mulai tanggal 11 sampai kira-kira tanggal 20,” kata Dwi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek melalui Zoom, Selasa (4/3/2025).
Advertisement
Dwi menjelaskan perkiraan curah hujan tertinggi ditandai dengan warna hijau tua yang mencapai 300 mm dalam 10 hari.
“Jadi ini curah hujan yang tertinggi yang di ijo tua, ijo tua itu sampai mencapai 300 mm dalam 10 hari,” jelas Dwi.
Kemudian, Dwi mengatakan peta yang ditandai dengan warna kuning muda berarti intensitas curah hujan menengah.
“Yang kuning ini menengah, menengah ini sampai 100 mm dalam 10 hari,” ucapnya.
Selain itu, peta yang ditandai dengan warna kuning tua dan coklat juga dikategorikan menengah.
“Kuning sampai coklat itu kategorinya menengah. Itu sampai 150 mm dalam 10 hari,” katanya.
Potensi Cuaca Ekstrem
Dwi menyampaikan kategori tersebut, baik dalam kategori tinggi maupun rendah diperkirakan termasuk potensi ekstrim. Hal ini ditandai dari peta yang berwarna hijau tua dalam waktu tertentu akan mengalir hujan tersebut ke wilayah atas yang ditandai dengan warna kuning dan coklat.
“Tapi ini termasuk potensi untuk ekstrim, terutama yang hijau. Udah hijau ini ada di puncak, sehingga ke arah atas, jadi nanti akan menggelontornya juga ke bawah meskipun yang dibawah itu masih kuning,” tutupnya.
Advertisement
