Liputan6.com, Jakarta - Bendungan Katulampa menunjukkan ketinggian mencapai 90 cm pada Selasa (4/3/2025), melansir Antara.
Laporan pemantauan Bendungan Katulampa dilakukan secara manual, karena adanya kerusakan Closed-Circuit Television atau kamera CCTV pengawas yang rusak tersambar petir. Warga di sepanjang Sungai Ciliwung diminta waspada.
Advertisement
Baca Juga
Data ini mencerminkan situasi yang dinamis, di mana ketinggian air bisa berubah sewaktu-waktu. Pada malam sebelumnya, ketinggian air sempat mencapai 170 cm (Siaga 2) dan bahkan 220 cm (Siaga 1) pada malam Minggu, 2 Maret 2025.
Advertisement
Kenaikan ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, yang menjadi sumber utama aliran Sungai Ciliwung.
Petugas Bendungan Katulampa kini mengimbau masyarakat di sekitar aliran Sungai Ciliwung, termasuk di wilayah Bogor, Depok, dan Jakarta, untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir.
Hujan yang terjadi di Puncak menjadi indikator penting untuk peringatan dini terkait potensi banjir kiriman menuju Jakarta.
Meskipun Gubernur Jakarta menyatakan bahwa masalah banjir kiriman telah berkurang berkat adanya Waduk Cimahi dan Sukamahi, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta juga memberikan peringatan kepada masyarakat yang tinggal di dekat bantaran kali atau sungai untuk waspada terhadap banjir kiriman dalam beberapa jam ke depan.
Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan, sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan ketinggian Bendungan Katulampa.
"Untuk warga yang tinggal di sekitar sungai agar waspada air menuju Jakarta dalam beberapa jam ke depan. Untuk situasi darurat hubungi 112," ujar Yohan.
Kondisi Terkini di Bendungan Katulampa
Sejak sore hingga malam hari, hujan deras di kawasan Puncak menyebabkan ketinggian air di Bendung Katulampa naik signifikan.
Berdasarkan laporan petugas, tinggi muka air meningkat dari 70 cm pada pukul 19.00 WIB menjadi 90 cm pada pukul 19.30 WIB, Senin 3 Maret 2025.
"Masih 90 centimeter, masih kategori siaga 3 dan sekarang masih mendung. Sudah ada penurunan dari semalam yang sampai 100-120 centimeter," kata Petugas Pemantau Bendung Katulampa Andi Sudirman
BPBD Jakarta Timur melaporkan bahwa banjir kembali melanda Jakarta Timur akibat hujan deras dan kiriman air dari Bendungan Katulampa.
Pada 30 Januari, tujuh lokasi di Jakarta Timur terendam banjir dengan ketinggian mencapai 120 cm.
Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur Sukendar, menjelaskan bahwa kiriman air mulai masuk sekitar pukul 12.00 WIB setelah Bendungan Katulampa berada pada status Siaga 3 di pagi hari, Selasa (4/3/2025). Genangan air yang terjadi bervariasi, mulai dari 60 hingga 120 cm.
Advertisement
Wilayah Rentan Terkena Banjir Kiriman
Dengan status Bendungan Katulampa di Siaga 3, potensi banjir kiriman meningkat di daerah yang dilalui oleh aliran Sungai Ciliwung. Beberapa wilayah yang rentan terdampak antara lain:
- Depok: Daerah sekitar aliran Sungai Ciliwung, terutama permukiman yang dekat dengan bantaran sungai.
- Jakarta Selatan: Kawasan Pejaten, Kalibata, dan sekitar Kampung Melayu sering terdampak saat debit air meningkat.
- Jakarta Timur: Wilayah Kampung Melayu, Bidara Cina, dan sekitarnya menjadi langganan banjir saat ketinggian air meningkat.
Petugas di Bendung Katulampa mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan banjir. Kondisi hujan deras yang terus berlangsung di kawasan Puncak dapat menyebabkan lonjakan ketinggian air.
BPBD Jakarta juga sudah melaksanakan Disaster Early Warning System (DWS) untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan air di Bendungan Katulampa.
Dengan situasi yang terus berkembang, masyarakat di Jakarta diminta untuk tetap waspada.
Kenaikan air dari Bendungan Katulampa diprediksi akan sampai di Pintu Air Manggarai dalam waktu enam jam ke depan.
Warga diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir kiriman.
