Akibat Banjir Besar di Bekasi: Ribuan Warga Mengungsi, Infrastruktur Rusak Parah

Hujan deras dan meluapnya Kali Bekasi sebabkan banjir besar di Bekasi, ribuan warga mengungsi, infrastruktur rusak, dan aktivitas lumpuh.

oleh Nila Chrisna Yulika Diperbarui 05 Mar 2025, 09:45 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 09:45 WIB
Bekasi Lumpuh, Banjir Rendam Perkumiman hingga Perkantoran
Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada Selasa 4 Maret 2025 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menunjukkan gedung-gedung yang terendam banjir di Bekasi, Jawa Barat. (Foto oleh Handout/Badan Nasional Penanggulangan Bencana/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Banjir besar menerjang Kota dan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Senin malam. Sebanyak 20 titik di tujuh kecamatan Kota Bekasi dan tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, dari 20 sentimeter hingga 3 meter.

Ribuan warga terpaksa mengungsi, dan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan parah. Peristiwa ini terjadi akibat peningkatan debit air di Kali Bekasi karena hujan deras dan intensitas tinggi di wilayah Bogor.

Banjir yang melanda Bekasi ini berdampak sangat luas. Permukiman, kantor pemerintahan, hingga jalan utama tergenang, mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di Kota Bekasi. Beberapa titik terparah tercatat di Gang Mawar, Bekasi Timur, dengan ketinggian air mencapai 3 meter dan ratusan kepala keluarga terdampak, serta di Perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih dengan ketinggian air mencapai 3 meter. Bahkan, jembatan Kemang Pratama dilaporkan ambrol dan sejumlah properti di Mal Giant hanyut terbawa arus.

Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menginstruksikan pendirian dapur umum dan pengerahan petugas BPBD serta petugas kesehatan untuk membantu warga terdampak. Evakuasi warga juga dilakukan di berbagai titik banjir, termasuk di Bekasi Utara dan Bekasi Timur. Situasi ini dinilai lebih parah dibandingkan banjir tahun 2016 dan 2020, menurut Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, yang menyatakan bahwa delapan dari 12 kecamatan di Kota Bekasi terdampak.

Promosi 1

Banjir Bekasi: Penyebab dan Dampak

Hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan Kota Bekasi menjadi penyebab utama banjir. Peningkatan debit air yang signifikan di Kali Bekasi membuat sungai meluap dan menggenangi permukiman warga. Selain itu, faktor kiriman air dari daerah lain juga berpengaruh, mengingat posisi Kota Bekasi yang berada di daerah rendah. Kondisi ini diperparah dengan sistem drainase yang kurang memadai di beberapa lokasi.

Banjir ini mengakibatkan kerugian yang signifikan. Ribuan warga terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda mereka. Infrastruktur publik dan swasta juga mengalami kerusakan, termasuk jembatan dan bangunan. Aktivitas ekonomi dan sosial di Bekasi lumpuh total selama beberapa waktu. Bencana ini juga menjadi trending topic di media sosial, dengan ribuan postingan yang mengekspresikan keprihatinan dan harapan agar banjir segera surut.

Data sementara dari Pemerintah Kota Bekasi menunjukkan jumlah korban terdampak mencapai 16.000 jiwa, dengan 5.000 jiwa di antaranya mengungsi. BPBD Kota Bekasi mencatat 20 titik banjir di tujuh kecamatan Kota Bekasi, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu. Di Kabupaten Bekasi, tujuh kecamatan terdampak, yaitu Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, dan Bojongmangu, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 sentimeter.

Penanganan Banjir dan Langkah Antisipasi

Pemerintah Kota Bekasi dan BPBD Kota Bekasi telah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir, termasuk menyediakan dapur umum, melakukan evakuasi warga, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Wakil Wali Kota Bekasi memastikan prasarana evakuasi telah disiagakan di titik-titik banjir dan terus berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan kelancaran penanganan banjir. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir.

Namun, untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi yang lebih komprehensif. Perbaikan sistem drainase, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sangat penting. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh terhadap bencana banjir.

Selain itu, koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat krusial dalam menghadapi bencana banjir. Sistem peringatan dini yang efektif juga perlu ditingkatkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat sehingga mereka dapat melakukan persiapan dan evakuasi sedini mungkin.

Kejadian banjir besar di Bekasi ini menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan dampak buruk banjir dapat diminimalisir di masa mendatang.

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya