Liputan6.com, Jakarta Rektor Universitas Indonesia (UI) Heri Hermansyah menekankan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belum lulus gelar doktoral (S3). Sebab, kata dia, mahasiswa harus melewati proses yudisium terlebih dahulu untuk lulus dan meraih gelar.
"Belum lulus. Mahasiswa lulus itu ada suatu proses yang disebut yudisium itu. Nah, beliau (Bahlil) belum sampai ke yudisium itu," jelas Heri kepada wartawam di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Bahlil Lahadalia sendiri belum melakukan yudisium karena disertasi doktoralnya harus direvisi.
Advertisement
Hal ini berdasarkan keputusan empat organ UI yakni, Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Guru Besar (DGB), Senat Akademik, dan Rektor UI bahwa disertasi Bahlil yang menuai polemik harus direvisi.
"Jadi sesuai dengan keputusan empat organ. Intinya seperti yang sudah disampaikan. Itu saja," ujar Heri.
Dia tak menjelaskan secara detail apa saja materi disertasi yang perlu diperbaiki Bahlil. Namun, Heri menyampaikan Bahlil harus menambah publikasi ilmiah dalam disertasinya.
"Kalau isi SK-nya, ada dua. Yang pertama adalah menunda judisium sampai revisi selesai. Yang kedua, menambah publikasi ilmiah," ujar Heri.
Heri menuturkan polemik disertasi doktoral Bahlil sudah selesai. Dia pun meminta agar permasalahan tersebut tak dibahas lagi.
"Ini persoalan ini sudah selesai, ya. Jadi, mungkin untuk menghindari kontroversi lebih lanjut, jadi ini kita tidak bahas lagi," tutur Heri.
Bahlil Diminta Perbaiki Disertasi Total atau Sebagian? Ini Jawaban UI
Universitas Indonesia (UI) memutuskan bakal melakukan pembinaan terhadap mahasiswanya, Bahlil Lahadalia. Pembinaan tersebut dilakukan usai pihak kampus menangguhkan gelar doktor terhadap Bahlil.
Kampus lalu meminta Bahlil melakukan perbaikan terhadap disertasinya yang menuai polemik publik. Namun saat dikonfirmasi ke pihak kampus, apakah perbaikan total atau sebagian, Direktur Hubungan Masyarakat Universitas Indonesia (Humas UI) Arie Afriansyah mengatakan hal itu menjadi kewenangan promotor dan co-promotornya.
“Jadi perbaikan itu nanti bagaimana karakteristik pada umumnya, nanti akan ditentukan oleh para promotor dan co-promotornya dan itu nanti tergantung bagaimana substansinya,” kata Arie saat jumpa pers di FKUI, Salemba, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Arie menjelaskan, karakteristik dimaksud akan diukur dan juga dilihat secara substansi kualitasnya, hal mana saja yang harus diperbaiki usai berdiskusi dengan pembimbing.
“Jadi nanti (perbaikan) akan ditentukan sesuai dengan diskusi dari para pembimbingnya. Karakteristik ini itu adalah sebuah proses penelitian, yang mana ada hipotesis yang harus kemudian dibuktikan dengan penelitian,” jelas Arie.
Oleh karenanya, Arie tidak bisa menjawab poin mana saja yang akan diperbaiki sebab sifatnya tertutup.
“Kita tidak bisa kemudian mengumbar isinya, sampai hasil tersebut boleh dipublikasi ke dalam jurnal, atau kemudian dipublikasikan secara resmi melalui panel-panel yang disediakan oleh universitas,” ungkap dia.
“Jadi, kalau karya ilmiah itu memang belum selesai, ya itu belum bisa dinyatakan sebagai konsumsi publik,” imbuh Arie menandasi.
Advertisement
Jawaban Bahlil Disuruh UI Minta Maaf soal Disertasi Doktoral
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belum mengetahui soal dirinya diminta Universitas Indonesia (UI) untuk menyampaikan permohonan maaf kepada civitas akademika terkait polemik disertasi doktoral. Bahlil mengatakan dirinya menghargai apapun sanksi yang diberikan UI kepadanya.
"Saya belum (tahu), yang saya tahu cuma ini ya saya menghargai apapun yang diputuskan oleh UI ya, karena saya kan sebagai mahasiswa," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Dia akan membaca terlebih dahulu putusan UI untuk menentukan langkah berikutnya. Namun, Bahlil memastikan dirinya siap memperbaiki disertasi doktoral sesuai permintaan UI.
"Saya nanti membaca dulu, melihat apa kira-kira yang harus dilakukan. Tapi yang saya tau aja dari media juga yaitu adalah melakukan perbaikan dan memang sejak saya ujian terbuka dinyatakan belum selesai langsung karena harus ada perbaikan dan perbaikan saya masih berproses," jelas Bahlil
