Pinka DPR Tekankan Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Sidang Komite Status Perempuan PBB

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI hadir di sidang komite status perempuan di Markas PBB, Amerika Serikat. (Foto: Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari atau akrab disapa Pinka Haprani menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dalam sidang Komite Status Perempuan di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS).

Dalam kesempatan tersebut, Pinka menyinggung peran Raden Ajeng Kartini dalam perjuangan hak perempuan, serta menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam mewujudkan kesetaraan gender.

Sidang ini digelar oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) dan UN-Women dengan tujuan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.

"Merupakan suatu kehormatan untuk berada di sini bersama Anda semua hari ini. Tema pertemuan tahun ini tepat waktu," ujar Pinka dalam salah satu sesi sidang bagi anggota parlemen, dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).

Sidang ini mengangkat tema ‘Parlemen dan Beijing +30: Melawan Kemunduran dan Mengubah Paradigma Menuju Kesetaraan Gender’.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah partisipasi perempuan dalam politik, dengan fokus pada target representasi perempuan yang lebih setara dan inklusif dalam pengambilan kebijakan di setiap negara.

"Tema tersebut juga mengingatkan saya pada tokoh feminis terkemuka di Indonesia bernama Raden Ajeng Kartini,” kata Pinka.

"Pada tahun 1905, Kartini mengatakan bahwa kita tidak dapat kembali ke masa ketika perempuan diperlakukan tidak adil. Kata-katanya sangat relevan dengan dunia kita saat ini," sambung Politikus PDIP ini.

2 dari 2 halaman

Masih Ada Tantangan

Pinka juga menyoroti bahwa meskipun sudah lebih dari satu abad sejak Kartini menyuarakan kesetaraan gender, tantangan tersebut masih belum terselesaikan.

"Kesetaraan gender masih menghadapi tantangan berat di dunia dengan struktur patriarki. Maka tindakan afirmatif sangat penting dalam mengatasi hambatan sistematis yang meminggirkan perempuan," jelas dia.

Anggota Komisi XI DPR itu menilai anggota parlemen harus memaksimalkan pengawasan legislasi dan fungsi anggaran untuk mempromosikan agenda SDGs ke-5 yakni agenda untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Dalam mengatasi kemunduran dan bahaya atau tantangan terhadap isu kesetaraan gender, kami DPR RI ingin menyoroti tiga tindakan transformatif yang diambil oleh Parlemen Indonesia," ungkap Pinka.

Dia mengungkapkan, ada tiga hal penting yang dibahas delegasi di sidang kali ini. Tiga hal itu, kata Pinka, yakni memeriksa peran parlemen dalam memajukan Deklarasi Beijing dan Platform Aksi.

"Kemudian memobilisasi untuk melawan reaksi balik dan berkomitmen pada kebijakan dan rencana aksi untuk kesetaraan gender, serta fokus pada pencapaian kesetaraan dalam pengambilan keputusan," jelasnya.

DPR
Organisasi
DPR adalah lembaga legislatif yang anggotanya terdiri dri anggota partai politik terpilih dari hasil pemilu.
Lihat Selengkapnya
DPR
BKSAP
PDIP