Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah China mendorong lebih jauh ihwal inovasi dan kolaborasi global dalam hal teknologi. Hal ini seolah menggambarkan bahwa China bakal menjadikan inovasi teknologi sebagai kekuatan produktif berkualitas baru.
Diterima Liputan6.com, dari Komentator Urusan Internasional China yang berbasis di Beijing, Yi Xin mengatakan, istilah kekuatan produktif berkualitas baru menjadi jantung dari perkembangan China.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk tahun kedua berturut-turut, visi ini disorot dalam laporan kerja pemerintah China, dan dampaknya sudah terlihat di seluruh negeri. Dari robotika mutakhir hingga solusi energi hijau, China sedang mendefinisikan ulang makna inovasi di abad ke-21," kata Yi Xin, dikutip Selasa (18/3/2025).
Advertisement
Pada sidang parlemen tahunan China yang bertajuk 'Dua Sesi' pun inovasi teknologi dan industri juga disebut harus menjadi landasan utama China dalam mengembangkan kekuatan produktif berkualitas baru.
Oleh sebab itu, lanjut Yi Xin inovasi China dalam hal teknologi lebih dari sekadar mengembangkan chatbot Artificial Intelligence (AI), seperti DeepSeek.
"Meskipun model kecerdasan buatan (AI) open-source China, DeepSeek, telah menarik perhatian dunia, inovasi negara ini jauh melampaui AI," ucapnya.
Kemajuan Inovasi
Yi Xin membeberkan, kemajuan inovasi teknologi China diantaranya juga dapat dilihat dari adanya kereta monorel otonom di Wuhan, kota terbesar di China Tengah.
Selain itu, ada pula pabrik 'lights-out' di Jinan yang beroperasi dengan lengan-lengan robot dalam proses pengelasan dalam kondisi gelap total, sehingga dapat menghemat energi.
"Daya inovasi dinamis China sedang membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerdas, yang berpotensi merevolusi transportasi, manufaktur, tanggap bencana, dan banyak sektor lainnya," kata dia.
Tak hanya itu, laporan kerja pemerintah China pada 2025 ini, sejumlah industri masa depan juga disorot, seperti bidang biomanufaktur, teknologi kuantum, AI yang berwujud (embodied AI), dan teknologi 6G.
"Salah satu konsep yang langsung menarik perhatian adalah AI yang berwujud (embodied AI). Berbeda dengan AI tradisional yang terbatas pada algoritma dan data, kecerdasan buatan ini dapat berinteraksi dengan dan memahami dunia nyata melalui entitas fisik seperti robot," terangnya.
Gelombang inovasi teknologi di China ini dinilai tidak hanya menciptakan sektor-sektor baru, tetapi juga meningkatkan efisiensi industri tradisional. Semisal, adanya integrasi teknologi digital dalam bidang pertanian, manufaktur, dan sektor jasa.
"Melalui keterbukaan dan modernisasi berbasis teknologi mutakhir, China semakin muncul sebagai penggerak pembangunan global, menciptakan peluang kolaborasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di era digital," kata Yi Xin.
Advertisement
