Kepala BGN Sebut Penerima Makan Bergizi Gratis Sudah 3 Juta Orang

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai sekitar 3 juta orang.

oleh Tim News Diperbarui 19 Mar 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 19:00 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai sekitar 3 juta orang.

Menurut dia, jumlah tersebut baru sekitar 3 persen dari target yang ditetapkan, yaitu 82,9 juta penerima.

"Sudah di atas 3.000.000. Targetnya 82,9 juta. Baru 3 persen," kata Dadan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/3/2025).

Dadan menambahkan, meski begitu, distribusi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah merata di 38 provinsi. Namun, SPPG belum merata di setiap kecamatan dan desa. Saat ini, baru terdapat 1.000 SPPG dari target yang ditetapkan sebanyak 30.000 unit.

SPPG, menurut Dadan, adalah garda depan dari BGN. Dia menyebut, rantai pasok SPPG diisi oleh produktivitas wilayah berbasis potensi sumber daya lokal yang dihasilkan oleh masyarakat lokal.

Dia memastikan, apapun yang dihasilkan oleh masyarakat setempat akan diserap oleh badan gizi atau SPPG.

"Karena badan gizi itu akhirnya menciptakan market baru. 82,9 juta kan market baru," pungkasnya.

 

Promosi 1

Makan Bergizi Gratis Program Investasi untuk Tingkatkan Kualitas SDM

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah strategis untuk membantu pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dadan menjelaskan, Indonesia mengalami penambahan penduduk 6 orang per menit, 3 juta per tahun, hingga saat ini mencapai 324 juta di tahun 2045.

"Data menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia yang 6 orang per menit tersebut ternyata bersumber dari kalangan penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap makan bergizi sekitar 60 persen," kata Dadan dalam acara Rakornas Desa 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Dadan mengatakan, sumber pertumbuhan penduduk Indonesia bersumber dari keluarga kelas miskin karena mereka tidak memiliki akses terhadap makan dengan gizi seimbang.

 

Tingkatkan SDM

"Mereka juga jarang sekali bisa minum susu karena tidak mampu beli susu dan rata-rata pendidikannya hanya 9 tahun," ucapnya.

Menurutnya, program MBG merupakan langkah dalam investasi terbesar di pemerintahan Indonesia guna meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

"Program Makan Bergizi gratis ini adalah program yang termasuk ke dalam investasi terbesar pemerintah Indonesia dalam melakukan peningkatan kualitas SDM Indonesia. Jadi ini program yang besar sekali," katanya.

 

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya