Lebaran 2025: Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri pada Senin 31 Maret

Muhammadiyah resmi menetapkan Idul Fitri 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

oleh Mevi Linawati Diperbarui 25 Mar 2025, 14:36 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 14:31 WIB
Khusyuk Jemaah Muhammadiyah Sholat Lebaran Idul Fitri
Jemaah melindungi kepala dari hujan saat menunaikan Salat Idul Fitri 1444 H di halaman Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (21/4/2023). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim di Indonesia menantikan datangnya Idul Fitri. Tahun ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Penetapan ini berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, metode yang konsisten digunakan Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Sementara putusan Idul Fitri 2025 dari pemerintah akan melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada 29 Maret 2025.

Pengumuman resmi dari Muhammadiyah ini menjadi kabar gembira bagi banyak orang yang sudah menantikan hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Tanggal tersebut memberikan kepastian bagi umat Islam yang mengikuti penetapan Muhammadiyah untuk mempersiapkan diri menyambut hari raya Idul Fitri.

Persiapan tersebut biasanya mencakup berbagai hal, mulai dari mempersiapkan hidangan Lebaran hingga membersihkan rumah.

Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan hari raya, tetapi juga momen penting untuk refleksi diri dan bersyukur atas nikmat yang telah diterima selama bulan Ramadhan. Momen berkumpul bersama keluarga, sanak saudara, dan teman-teman menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri.

Selain itu, Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.

Promosi 1

Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal

Penetapan tanggal 1 Syawal 1446 H oleh Muhammadiyah pada 31 Maret 2025 didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini merupakan metode perhitungan astronomis untuk menentukan posisi hilal (bulan sabit muda) yang telah dikaji dan diyakini oleh Muhammadiyah sebagai metode yang akurat dan sesuai dengan syariat Islam.

Metode hisab ini memperhitungkan berbagai faktor astronomis, seperti posisi matahari, bulan, dan bumi. Dengan menggunakan metode ini, Muhammadiyah dapat memprediksi dengan akurat kapan hilal akan terlihat dan menentukan awal bulan Syawal.

Meskipun ada perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Syawal antara Muhammadiyah dan pemerintah, hal ini tidak mengurangi semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam. Yang terpenting adalah tetap menjaga toleransi dan saling menghormati perbedaan.

Perbedaan ini juga menjadi bagian dari dinamika keagamaan di Indonesia yang kaya akan keberagaman. Masing-masing metode memiliki dasar perhitungan dan pertimbangannya sendiri, dan penting bagi kita untuk saling menghargai perbedaan tersebut.

Tradisi Lebaran di Berbagai Negara

Tradisi merayakan Idul Fitri atau Lebaran memiliki kekayaan dan keunikan di berbagai belahan dunia. Meskipun inti perayaan tetap sama, yaitu sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadhan dan kemenangan atas perjuangan spiritual selama sebulan berpuasa, namun cara perayaannya berbeda-beda. Perbedaan ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi di setiap negara.

Di Arab Saudi, misalnya, perayaan Idul Fitri diwarnai dengan sholat Idul Fitri di masjid-masjid atau lapangan terbuka yang luas. Setelah sholat, keluarga berkumpul untuk saling bermaafan, bertukar hadiah, dan menikmati hidangan spesial. Memberi zakat fitrah kepada yang membutuhkan juga menjadi tradisi penting di Arab Saudi.

Di Indonesia, yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia, Idul Fitri atau Lebaran dirayakan dengan semarak. Masyarakat mempersiapkan diri jauh-jauh hari, membersihkan rumah, dan mempersiapkan hidangan khas Lebaran. Tradisi mudik atau pulang kampung juga menjadi ciri khas Lebaran di Indonesia, di mana jutaan orang melakukan perjalanan untuk berkumpul bersama keluarga.

Di negara-negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, perayaan Idul Fitri juga dirayakan dengan meriah. Namun, tradisi dan kebiasaan yang dilakukan mungkin sedikit berbeda, tergantung pada budaya dan adat istiadat setempat. Ada yang lebih menekankan pada kegiatan sosial dan kebersamaan keluarga, sementara yang lain lebih fokus pada kegiatan berbagi dan memberi kepada yang membutuhkan.

Infografis Deretan Ruas Jalan Tol Beri Diskon Tarif Saat Mudik Lebaran 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Deretan Ruas Jalan Tol Beri Diskon Tarif Saat Mudik Lebaran 2024. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya