Pro Kontra UU TNI, Ketua DPR Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Cermati Isi UU Secara Utuh

DPR telah memastikan tidak ada pasal yang menghidupkan kembali dwifungsi TNI. Prajurit TNI tetap dilarang berbisnis dan berpolitik.

oleh Gilar Ramdhani pada 26 Mar 2025, 16:28 WIB
Diperbarui 26 Mar 2025, 16:28 WIB
Pro Kontra UU TNI, Ketua DPR Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Cermati Isi UU Secara Utuh
Ketua DPR RI, Puan Maharani. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi pro-kontra dan aksi penolakan terhadap revisi UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI yang telah disahkan oleh DPR. Puan meminta masyarakat tetap tenang dan membaca isi UU TNI yang baru dengan cermat sebelum menyampaikan aksi penolakan.

"Ini baru selesai disahkan, penomorannya pun baru selesai. Jadi tolong baca dahulu secara baik-baik isinya, apakah ada yang tidak sesuai, mencurigakan, atau memang tidak seperti yang diharapkan," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Menurutnya, jika setelah membaca secara seksama masih ada poin yang tidak sesuai harapan, maka protes boleh dilakukan. Namun, Puan menegaskan DPR telah memastikan tidak ada pasal yang menghidupkan kembali dwifungsi TNI. Prajurit TNI juga tetap dilarang berbisnis dan berpolitik.

"Jadi kalau kemarin yang beredar itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan apa yang sudah diputuskan itu memang tidak sesuai diharapkan, barulah kemudian melakukan tindakan-tindakan yang kemudian memang harus diprotes," tutur Puan.

"Namun kalau kemudian belum baca, tolong baca dahulu," imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Promosi 1

Ramadan, Puan Mengajak Semua Pihak Menahan Diri

Puan mengajak masyarakat menahan diri, apalagi di bulan Ramadan ini. UU TNI yang baru sudah bisa diakses publik melalui website DPR.

"Jadi ini bulan puasa, bulan penuh berkah, apalagi sudah menjelang Idul Fitri. Marilah kita jalani bulan puasa ini dengan lebih berkah dan damai," ucapnya.

Puan juga meminta semua pihak menahan diri. Agar aksi massa yang menolak RUU TNI, termasuk dari mahasiswa, yang sebagian berujung ricuh tidak terulang kembali.

"Harus sama-sama menahan diri. Kalau satu pihak menahan diri tapi yang satu pihak memprovokasi, tentu saja pihak yang satunya akan terprovokasi," tuturnya.

Soal Perbaikan Komunikasi, Puan Sepakat dengan Prabowo

Terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta jajarannya memperbaiki komunikasi dengan rakyat agar tidak terjadi kesalahpahaman, Puan menyatakan DPR mendukung langkah tersebut.

"Kami harapkan semua kementerian dan juru bicara kepresidenan mengikuti perintah presiden. Bisa memberikan informasi yang baik, benar, dan jelas kepada masyarakat, sehingga tidak ada misleading atau salah informasi," kata Puan.

Ia berharap ke depan tidak ada lagi kesalahan informasi terkait kebijakan atau pembahasan RUU yang diterima publik.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya