Liputan6.com, Jakarta - Kota Tua Jakarta ramai dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran 2025. Pada H+2 Lebaran, Kamis 3 April 2025, tercatat 11.275 pengunjung memadati kawasan ini. Jumlah tersebut terdiri dari 11.068 wisatawan domestik dan 207 wisatawan mancanegara.
Salah satu pengunjung, Nure (25) asal Purwakarta, Jawa Barat, misalnya, mengaku menikmati wisata malam di Kota Tua dengan bersepeda warna-warni dan mencicipi kuliner di kafe-kafe yang ada.
Baca Juga
"Berkunjung ke sini buat wisata malam. Di sini masih buka, ramai juga. Soalnya kalau siang, saya udah mulai kerja," ujar Nure seperti dilansir dari Antara, Jumat (4/4/2025).
Advertisement
Di lokasi, wisatawan memadati area Taman Fatahillah dan sekitarnya. Meskipun dibuka hanya sampai pukul 21.00 WIB, hingga pukul 20.00 WIB, pengunjung masih terpantau ramai di lokasi.
Kota Tua yang berada di kawasan yang meliputi Kelurahan Pinangsia dan Taman Sari di Jakarta Barat, serta Kelurahan Roa Malaka di Tambora ini, menyimpan sejarah panjang yang kaya.
Jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa, kawasan ini telah menjadi pelabuhan penting bernama Sunda Kelapa sejak abad ke-14, menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai. Setelah VOC menghancurkan Jayakarta pada 1619 dan membangun Batavia, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda selama berabad-abad.
Kini, Kota Tua bukan hanya saksi bisu sejarah, tetapi juga destinasi wisata yang menarik. Keindahan arsitektur Belanda abad ke-17 dan ke-18, serta beragam aktivitas yang ditawarkan, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Pesona Kota Tua Jakarta
Taman Fatahillah dan sekitarnya menjadi area paling ramai dikunjungi. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menjadi daya tarik utama.
Selain itu, kafe-kafe dengan suasana kolonial Belanda, seperti Café Batavia, juga menjadi tempat favorit untuk bersantai dan menikmati suasana Kota Tua.
Jembatan Kota Intan, satu-satunya jembatan kayu angkat peninggalan Belanda yang masih tersisa di Indonesia, juga menjadi spot foto yang menarik bagi wisatawan.
Sementara itu, bagi yang ingin merasakan suasana pelabuhan tua, Sunda Kelapa dengan perahu-perahu nelayan tradisional menjadi pilihan yang tepat. Museum Bahari (Museum Maritim) yang terletak di dekat Sunda Kelapa juga menawarkan pengalaman wisata edukatif.
Kehadiran Glodok, kawasan Pecinan Jakarta, di dalam wilayah Kota Tua menambah kekayaan budaya dan kuliner yang ditawarkan. Para wisatawan dapat menikmati berbagai macam makanan khas Tionghoa di kawasan ini.
Advertisement
Kota Tua Jakarta Ramai Pengunjung
Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri (Pollugri) Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) Mohammad K Koba meninjau tempat wisata Kota Tua Jakarta. Dari hasil pemantauan, terlihat Kota Tua ramai dikunjungi masyarakat baik dari Jakarta maupun luar Jakarta.
Menurutnya, antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk menghabiskan waktu liburan di Kota Tua, di mana masyarakat dapat mengunjungi museum dan melakukan berbagai kegiatan.
"Kota Tua meskipun tadi sangat panas ya, tetapi saya lihat antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk melaksanakan hari libur ini. Berkunjung ke Kota Tua ada sesuatu yang menarik di situ, ada komunitas sepeda, ada komunitas baca garis tangan, komunitas patung dan lain-lain. Bagus kondisinya, situasi juga aman terkendali," kata Koba.
 Â
