Sukses

Hari Ini Lebaran Ketupat, Apakah Boleh Menjalankan Puasa Syawal?

Lebaran Ketupat dan Puasa Syawal sama-sama momen penting bagi umat Muslim setelah Ramadhan. Lantas apakah tetap boleh menjalankan ibadah puasa sunnah Syawal di hari lebaran ketupat?

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin, 7 April 2025, umat Muslim di Indonesia, khususnya Jawa merayakan Lebaran Ketupat atau Riyoyo Kupat. Tradisi unik ini jatuh tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri, atau tepatnya setiap tanggal 8 Syawal.

Lebaran Ketupat merupakan perayaan budaya yang menyatukan syiar Islam dengan tradisi lokal, menekankan rasa syukur dan kebersamaan setelah Ramadhan. Perayaan ini melibatkan berbagai ritual, seperti memasak dan membagikan ketupat, serta doa bersama, berbeda dengan Idul Fitri yang merupakan ibadah di tanggal 1 Syawal.

Di sisi lain, ada kesunnahan bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Syawal. Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan dikerjakan selama enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri, atau pada tanggal 2-7 Syawal.

Puasa ini memiliki keutamaan besar, bahkan disebut setara dengan pahala puasa setahun penuh, dan banyak dijalankan sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Kendati, puasa sunnah ini juga boleh dikerjakan secara tidak berturut-turut selama bulan Syawal belum berakhir. 

Lantas apakah boleh menjalankan puasa Syawal tepat di hari Lebaran Ketupat? Apa hukumnya?

2 dari 4 halaman

Mengenal Lebih Dekat Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat, atau Riyoyo Kupat/Kupatan, merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Jawa yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri. Perayaan ini bukan hanya sekadar menikmati hidangan ketupat, tetapi juga sarat makna spiritual dan sosial.

Tradisi ini berkembang dari kebiasaan sederhana menjadi momentum penting yang dinantikan setiap tahunnya. Masyarakat memasak ketupat dalam jumlah besar, membagikannya kepada keluarga dan tetangga, serta mengadakan acara selamatan dan doa bersama.

Di berbagai daerah, perayaan Lebaran Ketupat memiliki keunikan tersendiri. Misalnya, di Lombok, dikenal sebagai Lebaran Topat dengan tradisi ziarah kubur dan festival ketupat yang meriah.

3 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Syawal dan Hukumnya

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan setelah Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa setahun penuh."

Pelaksanaan puasa Syawal dapat dilakukan secara berturut-turut atau terpisah selama bulan Syawal. Namun, sebagian ulama menganjurkan untuk melakukannya secara berturut-turut mulai tanggal 2 Syawal.

Tidak ada larangan menjalankan puasa Syawal pada hari Lebaran Ketupat. Karena Lebaran Ketupat bukan hari raya wajib yang mengharuskan meninggalkan puasa seperti Idul Fitri.

4 dari 4 halaman

Lebaran Ketupat dan Puasa Syawal: Bisa Dilakukan Bersamaan?

Kesimpulannya, menjalankan puasa Syawal di hari Lebaran Ketupat diperbolehkan. Kedua perayaan ini memiliki makna dan tujuan yang berbeda, sehingga tidak saling bertentangan.

Lebaran Ketupat lebih menekankan pada aspek kebersamaan dan rasa syukur, sementara Puasa Syawal berfokus pada ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar. Jadi, Anda dapat menikmati perayaan Lebaran Ketupat sambil tetap menjalankan puasa Syawal.

Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan tulus hanya karena Allah SWT. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda dalam menjalankan ibadah dan merayakan Lebaran Ketupat dengan penuh makna.

EnamPlus