Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan panjang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Kamis (18/4). Ini menuai kritik dari para pengguna jalan. Kemacetan tidak hanya berdampak terhadap mereka yang berkepentingan menuju pelabuhan, namun juga mengular hingga akses vital menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Menanggapi hal tersebut, Marcellus Hakeng Jayawibawa selaku pakar Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC) menjelaskan, peningkatan volume kendaraan di pelabuhan tidak diimbangi dengan manajemen arus masuk yang adaptif dan efisien.
"Meskipun sistem digitalisasi sudah diterapkan dan berjalan, namun pembatasan dan pengaturan gate pass yang berbasis waktu secara real-time dinilai belum optimal dalam menangani lonjakan volume kendaraan yang terjadi," kata Marcellus dalam keterangan tertulis diterima, Jumat (18/4/2025).
Advertisement
Marcellus menyatakan, tantangan utama bukan hanya masalah infrastruktur fisik pelabuhan, tetapi juga terletak pada lemahnya regulasi mikro serta kurangnya koordinasi lintas sektor yang terlibat dalam pengelolaan sistem logistik nasional.
Dia pun mewanti, persoalan yang terjadi lebih dari sekadar kemacetan musiman. Namun hal terkait menjadi sinyal kegentingan sistem logistik nasional yang memerlukan perhatian serius.
"Tata kelola pelabuhan harus bertransformasi menjadi sistem yang prediktif dan berbasis data agar dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul,” saran Marcellus.
Menurut catatannya, data terbaru aktivitas peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok pada kuartal pertama tahun 2025 tercatat mencapai 1,88 juta TEUs, yang mengalami kenaikan sebesar 7,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta TEUs berasal dari kegiatan ekspor-impor, sementara sisanya berasal dari kegiatan domestik.
"Artinya, meski ada peningkatan volume yang signifikan, sistem penerimaan dan pengeluaran kontainer di pelabuhan ini belum memadai untuk menangani lonjakan tersebut. Salah satu masalah utama, adalah ketidakakuratan dalam sistem stacking di container yard, yang menyebabkan waktu sandar kapal menjadi lebih lama dan mengarah pada penumpukan dan antrean panjang truk logistik yang keluar dari pelabuhan,” beber dia.
Peningkatan Koordinasi
Marcellus pun memberi rekomendasi, hal yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini, adalah penerapan sistem pre-booking gate time yang berbasis data real-time. Selanjutnya, perlu dilakukannya kajian pengembangan digital twin pelabuhan untuk melakukan simulasi beban harian pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
"Perlunya peningkatan koordinasi yang lebih erat antara Pelindo, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), dan asosiasi logistik,” saran Marcellus.
Marcellus percaya, jika Indonesia ingin menjadi poros maritim dunia, maka sektor logistik, khususnya pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, harus dikelola dengan lebih baik dan efisien.
"Kita harus berpindah dari paradigma reaktif yang hanya menanggulangi masalah setelah terjadi, menuju strategi logistik nasional yang prediktif dan resilien. Jika kita tidak bisa mengelola Tanjung Priok dengan baik, maka impian untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia akan sangat sulit tercapai,” dia menandasi.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4147878/original/074965600_1662436164-Cek_Bansos_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454089/original/084676400_1766548999-internet_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1817306/original/097946200_1514746860-Kembang-Api-Monas1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451545/original/054247400_1766308068-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-21T153642.463.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5191570/original/011768700_1744969382-20250418-Tol_Priok-ANG_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4784311/original/029062100_1711407038-WhatsApp_Image_2024-03-25_at_9.47.24_PM.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4907852/original/024909900_1722586131-240802_INFOGRAFIS_LIFESTYLE_10_Venue_Konser_Musik_Berstandar_Internasional_di_Indonesia_S_01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454125/original/099230800_1766550476-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5421558/original/085464300_1763948765-pt_pelni-24_november_2025.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434690/original/010007900_1764946996-WhatsApp_Image_2025-12-05_at_21.43.45.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4562919/original/059516400_1693824680-criminal-handcuffs.jpg)