Ini Alasan Pramono Anung Akan Pindahkan Patung MH Thamrin

Gubernur Jakarta Pramono Anung saat meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Selatan. — Gubernur Jakarta Pramono Anung saat meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). (Foto: Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jakarta Pramono Anung tampak serius dalam menayampaikan niatnya terhadap patung MH Thamrin di Jalan Thamrin.

Rencana awal soal patung sempat disampaikan Pramono dalam rapat Senin awal pekan ini, namun karena rapat bersifat terbatas hal itu hanya menjadi pointers yang disampaikan dalam cuplikan Instagramnya pada poin ke-2.

Hari ini, hal itu kembali ditegaskan Pramono kepada awak media. Menurut dia, sebagai gubernur keturunan Jawa justru hanya dia sendiri di antara pimpinan di Balai Kota yang resah mengapa posisi patung tokoh betawi tersebut tidak ada di Jalan Thamrin.

"Walaupun ketua DPRD-nya Betawi, wagubnya Betawi, Sekdanya Betawi. Tapi ada patung MH Thamrin yang tidak di Jalan MH Thamrin enggak protes, yang protes gubernur Jawa yang bukan Betawi," kata Pramono di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Politikus senior PDIP ini mengakui, keresahan itu disampaikannya saat rapat. Menurut dia, patung yang saat ini ada di tiga titik wilayah Jakarta harus ada yang berdiri di Jalan Thamrin sebagai simbol Jakarta, simbol Betawai.

"Dan patungnya MH Thamrin enggak boleh kalah sama patungnya Jenderal Sudirman (ukuran dan bentuk). Ini bentuk penghargaan kita, orang yang dianggap berjasa untuk membangun Jakarta yaitu Mohammad Husni Thamrin," tegas Pramono.

Terkait sumber anggaran, Pramono akan menggunakan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Tujuannya, agar tidak ada yang menumpangi.

"Sepenuhnya kita bangun, dan ini menjadi simbol utamanya Jakarta. Karena apapun MH Thamrin jasanya pasti sudah rnggak ada yang meragukan. Kalau ada yang protes? saya yang punya ide, saya yang bertanggung jawab, saya yang akan menyelesaikannya," janji Pramono.

2 dari 3 halaman

Latar Belakang Patung MH Thamrin

Pramono bercerita, ide membangun patung tokoh Betawi yang berjasa bagi Jakarta sejatinya muncul di era Sutiyoso (Bang Yos). Namun baru bisa direalisasi di zaman Foke (Fauzi Bowo).

Sayangnya, hal itu tidak dibangun sesuai tata letak di Jalan Thamrin.

"Saya sudah cek, dulu idenya di zaman Bang Yos, dibangun zaman Bang Foke, tapi nggak berani bangun di Jalan Thamrin karena apa? Takut sama istana pada waktu itu," cerita Pramono.

Namun berbeda dengan hari ini, Pramono menyatakan dirinya adalah pemimpin Jakarta dan akan bertanggungjawab penuh terhadap semua kebijakan kota, termasuk patung MH Thamrin yang akan diperjuangkan sesuai dengan tata letak yang diinginkan.

"Namanya MH Thamrin, simbolnya Jakarta, ya harus di Jalan Thamrin. Maka kalau ada yang nggak setuju nggak apa-apa, saya yang akan hadapi. Itu konsekuensi jadi pemimpin seperti itu," tegas Pramono.

"Apa yang baik dari Mas Anies pasti saya lanjutkan, JIS akan saya selesaikan. Apa yang baik dari pak Ahok, Kalijodo yang dulu haram jaddah, saya teruskan. Apa yang baik dari Bang Foke banjir kanal timur, saya akan perbaiki, saya lanjutkan," imbuhnya menandasi.

3 dari 3 halaman

Patung MH Thamrin di Jakarta

Sebagai informasi, patung MH Thamrin saat ini ada tiga titik yang tersebar di wilayah Jakarta. Pertama di Museum MH Thamrin di Jalan Kenari 2 Nomor 15 Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Kedua, patung MH Thamrin juga dapat dijumpai di patung sosok pahlawan kemerdekaan asal betawi ini juga dihadirkan di Lapangan Silang Monumen Nasional.

Ketiga, patung MH Thamrin yang dibangun di era Fauzi Bowo. Bentuknya menjulang setinggi 2 meter seperti patung Jenderal Soedirman. Namun sayangnya, posisinya secara teritorial ada di Jalan Medan Merdeka Selatan namun menghadap ke Jalan MH Thamrin.

Hal ini yang memantik kegelisahan Pramono Anung sebagai pemimpin Jakarta saat ini untuk memindahkannya.