Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan penambahan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Luthfi Hasan Ishaaq tercatat pernah melaporkan harta kekayaan miliknya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR periode 2004-2009.
Pada surat dakwaan yang dibacakan tim Jaksa Penuntut Umum pada KPK terungkap bahwa di dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dibuat tahun 2003, Luthfi Hasan mencatat bahwa harta yang dimilikinya saat itu hanya sebesar Rp 381,110 juta.
Pada catatan tersebut, Luthfi merinci bahwa kekayaannya hanya meliputi harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Jakarta Timur senilai Rp 224,110 juta. Serta harga bergerak senilai Rp 157 juta berupa 3 buah mobil yang masing-masing berjenis Opel Blazaer senilai Rp 90 juta, Mitsubishi senilai Rp 30 juta, dan Peugeot senilai Rp 37 juta.
"Terdakwa juga menerangkan bahwa ia memiliki sumber penghasilan lain yang berasal dari penghasilan lainnya sebesar RP 240 juta per tahun," ujar Jaksa Guntur Feri Fahtar saat membacakan surat dakwaan di pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (24/6/2013).
"Sedangkan pengeluaran terdakwa per tahun adalah sebesar Rp 18 juta," lanjut Jaksa.
Kata Jaksa, pengeluaran per tahun Luthfi Hassan tersebut terdiri dari, konsumsi rumah tangga sebesar Rp 5 juta, keperluan transportasi sebesar Rp 2,5 juta, pendidikan Rp 2,5 juta, kesehatan Rp 1,5 juta, rekreasi Rp 1,5 juta, serta pengeluaran rutin lainnya sebesar Rp 5 juta.
Setelah 5 tahun menjabat sebagai anggota DPR, kekayaan Luthfi Hasan yang tercatat dalam perubahan data LHKPN KPK pada tanggal 15 September 2009 melejit dari yang sebelumnya Rp 381,110 juta menjadi sebesar Rp 1,066 miliar
Namun, setelah terkuaknya kasus dugaan suap impor daging sapi, serta berdasarkan pengembangan penyidikan tindak pidana pencucian uang pada kasus tersebut, jaksa berkesimpulan bahwa Luthfi Hasan tidak melampirkan laporan harta kekayaannya secara benar.
"Yaitu seluruh harta kekayaannya tersebut sengaja tidak dicantumkan dalam dokumen LHKPN yang dibuat terdakwa pada tanggal 29 Desember 2003 dan perubahan pada tanggal 1 November 2009 dengan maksud untuk disembunyikan atau disamarkan asal-usulnya karena tidak sesuai dengan profil penghasilan terdakwa selaku anggota DPR tahun 2004-2009," jelas Jaksa. (Riz)
Saat Nyaleg, Luthfi Hasan Mengaku Hartanya Rp 381 Juta
Luthfi Hasan mencatat bahwa harta yang dimilikinya saat itu hanya sebesar Rp 381,110 juta.
diperbarui 25 Jun 2013, 03:11 WIBDiterbitkan 25 Jun 2013, 03:11 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bukit Tanau, Keindahan Alam yang Memesona di Pulau Sumba
Mengenal Supernova A 1987 yang Meledak 3 Dekade Lalu
Tanpa Mukena, Apakah Sholat Tetap Sah? Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan
Mimpi Suami Menikah Lagi Menurut Psikologi: Makna dan Interpretasi
KPK Percaya Diri Penahanan Paulus Tannos di Singapura Akan Disetujui Pihak Pengadilan
Jelang Ramadan, Ini 5 Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Syaban
Cara Membuat Air Rebusan Bawang Putih dan Kunyit yang Salah Satunya Bermanfaat Menekan Kadar Kolesterol
Arti Mimpi Melihat Banyak Anjing: Tafsir dan Makna Spiritual
UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?
Polri Mulai Penyelidikan Dugaan Pidana Kasus Pagar Laut
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Pintu Pintu Surga', Tayang 13 Februari 2025
Mengenal Nebula Tarantula, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang