Pukuli Pedemo, Satpam Stasiun Juanda Bentrok dengan Tukang Ojek

Keributan terjadi karena salah satu pengunjuk rasa dipukuli oleh beberapa PKD. Dan tukang ojek yang melerai, ikut dipukuli.

oleh Oscar Ferri diperbarui 25 Jun 2013, 15:09 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2013, 15:09 WIB
demo-xyz-130521b.jpg
Aksi unjuk rasa sekitar 200 pekerja dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dibubarkan paksa kepolisian di Kantor PT KCJ, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Para pengunjuk rasa dibubarkan setelah berunjuk rasa selama kurang lebih 2 jam.

Namun, selang beberapa saat kemudian, terjadi keributan antara sejumlah petugas keamanan dalam (PKD) atau satpam Stasiun Juanda dengan para tukang ojek yang mangkal di stasiun tersebut. Keributan yang terjadi sekitar pukul 14.40 WIB itu disebabkan salah satu pengunjuk rasa dipukuli beberapa PKD.

"Ada pendemo yang lagi lari tiba-tiba ditarik sama sekitar 10 PKD. Terus dia dipukuli, ditendang, benar-benar dikeroyok. Padahal kan pendemo bukan maling. Masa dikeroyok," kata Chandra (23) salah satu tukang ojek.

Melihat para petugas PKD memukuli seorang pengunjuk rasa, beberapa tukang ojek mencoba melerainya. Namun, salah satu tukang ojek malah terikut dipukuli. "Kami nggak terima teman kami dipukuli, kan kami melerai karena kasihan pendemo itu digebukin. Ya sudah kami ladeni sekalian saja mereka," ujarnya.

Pantauan Liputan6.com, belasan tukang ojek sempat baku pukul dengan belasan PKD. Selain baku pukul, mereka juga terlibat adu mulut.  Beruntung para petugas polisi yang sejak tadi mengamankan jalannya unjuk rasa berhasil melerai kedua pihak yang terlibat keributan itu.

Sementara kondisi di Stasiun Juanda pascakeributan PKD dengan tukang ojek sudah berangsur kondusif. Namun, para tukang ojek masih berkumpul di lantai dasar, dekat akses masuk menuju loket yang berada di lantai 2. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya